Namun, produk-produk seperti sosis dan daging olahan, umumnya menggunakan pengawet sodium nitrit untuk mencegah pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum yang bersifat patogen dan dapat menghasilkan racun botulin pada makanan-makanan berasam rendah seperti produk sosis dan daging tersebut. Jenis pengawet ini juga ditambahkan pada sosis atau produk daging olahan dalam proses curing daging (daging direndam/dicampur garam yang mengandung nitrit). Hal ini untuk menambah cita rasa dan memperbaiki warna merah pada daging.
Tentu saja, bayi dan anak balita sebaiknya tidak diberi makanan beku yang berpengawet. Kemampuan hemoglobin atau sel darah merah pada anak dalam mengikat oksigen masih lemah. Jadi, bila ada nitrit, akan berikatan dengan mioglobin (zat pigmen dalam daging) membentuk nitrosomioglobin. Senyawa ini dapat berkompetisi dengan hemoglobin dalam mengikat oksigen, sehingga si anak kekurangan oksigen. Risiko terbesarnya adalah mati biru atau cyanosis. Kulit, bibir, dan kuku jadi berwarna kebiru-biruan karena kurangnya oksigen dalam darah.
Pengawet seperti boraks dan formalin yang terlarang juga kadang digunakan. Biasanya pada produk bakso atau tahu. "Mengenai klaim tak menggunakan pengawet pada produk makanan ini sangat tergantung pada kejujuran dari si pengusaha itu sendiri. Kita tidak bisa memastikannya. Malah pernah ada penelitian, produk makanan yang diklaim tak pakai pengawet ternyata positif menggunakan boraks dan formalin. Padahal penggunaan pengawet tersebut di Indonesia sudah dilarang karena membahayakan, apalagi bila sampai terakumulasi," sesal Ahmad.
Boraks terutama akan berpengaruh pada sistem saraf pusat. Gejalanya bila sampai terjadi keracunan adalah pusing, badan lemas, depresi, muntah, diare, dan kram perut. Pada kasus yang berat bisa menimbulkan kekejangan, pingsan, kolaps, koma, bahkan sampai cyanosis.
Formalin juga dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Gejalanya, sukar menelan, mual, sakit perut akut, mencret berdarah, depresi susunan saraf dan gangguan peredaran darah. Lebih parah lagi, bisa timbul kejang-kejang, kencing darah, muntah darah, bahkan sampai menimbulkan kematian.
Sementara makanan beku yang tak ada tambahan pengawetnya (seperti nitrit) dan dikonsumsi sebelum masa kedaluwarsa tak akan berdampak negatif bagi anak. Namun tentunya makanan beku tersebut harus dimasak dulu, kecuali frozen dessert, semisal es krim.
Dedeh Kurniasih.
KOMENTAR