Tak masalah, kok, Bu-Pak. Asalkan acaranya memang diperuntukkan anak-anak seusianya dan kita pun mendampinginya menonton.
Namun kegemaran si kecil pada acara tertentu berbeda dengan orang dewasa. "Jika pada orang dewasa karena tema acaranya, maka pada anak karena dia melihat ada sesuatu yang akrab dengan kehidupannya sehari-hari," jelas dra. Nisfi M. Salanto.
Misal, si Upik amat menyukai iklan pelangsing badan di mana tokohnya seorang gadis ramping berambut panjang, lantaran ibunya juga ramping dan berambut panjang. Hingga, tiap kali iklan tersebut muncul, si upik spontan berteriak, "Itu Mama!" dengan mata "melotot" ke layar kaca.
Alasan lain, bisa karena si kecil menemukan sesuatu yang baru atau lantaran ia merasa mendapat apa yang dibutuhkannya dari acara itu yang tak didapat dari lingkungannya.
DAMPAK
Di bawah ini sejumlah dampak yang berkaitan dengan acara favorit si kecil sebagaimana dipaparkan psikolog yang menjadi mitra kerja di Divisi Klinik & Layanan Masyarakat LPT-UI ini.
* Film Kartun
Acara ini bisa mengakibatkan rasa empati si kecil berkurang, mengingat tak sedikit adegan kekerasan yang ditampilkan. Misal, karena sering menonton Tom & Jerry, si kecil bisa saja mendapat kesan bahwa bila seseorang dipukul tak akan merasa sakit. Bukankah setiap Tom memukul Jerry sampai benjol pun nanti bisa cepat hilang? Jadi ketika ia memukul teman dan si teman kesakitan, ia malah merasakannya sebagai hal lucu, "Ha...ha...ha... seperti di TV."
Pendek kata, hati nurani si kecil tak terasah karena ia merasa, toh, kalau temannya sakit, nanti juga cepat sembuh. Jadi, bila si kecil amat senang nonton film kartun, beri pengertian padanya bahwa kejadian yang ada di film tak sama dalam kehidupan sehari-hari, "Kalau Adik memukul teman, dia bisa pusing atau berdarah. Kalau berdarah, nanti teman Adik bisa infeksi. Kasihan, kan?"
* Film Action
Yang ini lebih parah dampaknya dibanding film kartun, karena yang berperan di sini adalah manusia nyata. Bila si kecil melihat seorang tokoh ditusuk pisau lalu berdarah, bukan tak mungkin ia akan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kala bermain dengan temannya dan melihat pisau, ia bisa tiba-tiba mencontoh adegan tersebut.
* Sinetron dan Telenovela
KOMENTAR