SI KECIL BISA, LO, MENJADI TAMU YANG BAIK
Sebenarnya enggak sulit, kok, Bu-Pak, mengajari si kecil agar menjadi tamu yang baik. Bapak dan Ibu hanya perlu menyelaraskan antara tuntutan lingkungan, termasuk budaya, dengan apa yang harus diberikan kepada anak. Toh, kita pun sudah tahu standar umum dalam bertamu; antara lain harus sopan, harus kasih salam dulu kepada tuan rumah, tak boleh memegang-pegang benda-benda milik empunya rumah tanpa ijin, dan sebagainya.
Nah, bila kita bisa menyelaraskan standar tersebut dengan apa yang akan kita berikan pada si kecil, dijamin si kecil akan tahu diri saat bertamu. Untuk itu, yang perlu kita lakukan antara lain mengajari anak cara berkenalan. "Ini merupakan modal bagi anak untuk berani belajar bersosialisasi karena ia merasa bisa masuk ke dalam tuntutan sosial," jelas Aya.
Kemudian, ajak anak untuk banyak bertamu sejak dini supaya bertandang ke rumah orang bukan menjadi sesuatu yang asing baginya. Tapi jangan beri anak bermacam-macam pesan sebelum berangkat, "Ade jangan ini, ya, jangan itu. Ade harus begini, harus begitu," karena hanya akan memberinya gambaran bahwa berkunjung ke rumah orang adalah sebuah situasi yang justru membuatnya merasa terancam.
Sebaiknya, saran Aya, pesan yang disampaikan seperlunya saja. Misalnya, "Nanti di rumah teman Mama, Ade jangan nakal, ya." Seiring dengan itu, perlahan-lahan kita masukan ajaran mengenai standar umum dalam bertamu, termasuk bagaimana cara minum atau mengambil kue yang disuguhkan. Tentu pengajarannya disesuaikan dengan tingkat berpikir anak. Dengan demikian, "anak akhirnya jadi tak malu dan tahu bagaimana caranya bertamu."
Hasto Prianggoro
KOMENTAR