TabloidNova.com - Setiap orangtua tentu tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada anak-anak mereka. Namun apa jadinya bila seorang ibu mendapati anak lelakinya menjadi budak seks di dunia maya?
Itulah yang dialami pasangan orangtua di Inggris yang memiliki anak lelaki berusia 13 tahun ini. Selama beberapa tahun ini ternyata sang anak telah menjadi korban kekerasan seksual melalui internet, tanpa pernah sekali pun orangtuanya melihat ada yang salah dengan kondisinya.
Ben (nama anak lelaki yang disamarkan), telah menjadi korban kekerasan seksual empat lelaki dewasa. Orangtua Ben mulai mencurigai sikap anaknya itu ketika Ben mulai menampakkan sikap semakin tertutup dan sekali waktu menemukan fakta bahwa anak lelakinya itu mendapat telepon di tengah malam dari pelakunya
Setelah tahu siapa yang menelepon putranya di tengah malam, sang ibu pun terkejut dan histeris mendengar apa yang dituturkan sang anak. Saat ini orangtua Ben tengah berjuang untuk memulihkan kondisi kejiwaan Ben, dan berharap para pelakunya dihukum berat.
Orangtua Ben menyampaikan kisah pilu mereka kepada badan amal untuk anak-anak, Yayasan Collins Marie (MCF). Mereka berada di bawah perlindungan untuk berbagi kisah kepada orangtua lainnya, demi membantu anak-anak dan keluarga lain yang menjadi korban pelecehan dan eksploitasi seksual secara online.
"Kami mulai menyadari telah ada masalah dengan anak kami, sebab menjelang akhir tahun 2010 ia tampak tidak bahagia," tutur ibunda Ben, menjelaskan kondisi anak lelakinya itu. "Kemudian kami mendapati ia mengaku sebagai gay di akun Facebook-nya sejak musim panas 2010. Disusul pada bulan-bulan berikutnya ia semakin terlihat sangat tidak bahagia dan tidak tenang."
"Kami kemudian menyimpulkan, mungkin ia sedang berjuang dengan perubahan seksualitasnya hingga mengaku sebagai gay. Kami juga tahu bahwa sesuatu telah berubah secara dramatis dalam diri anak kami, apalagi ia juga mulai tidak pernah sekolah."
Namun demikian, lanjut ibunda Ben, "Kami orangtuanya tidak melihat apa masalah yang sebenarnya, dokternya pun tidak melihatnya. Sampai kemudian ia benar-benar berhenti berbicara kepada kami, tak ada komunikasi yang terjadi sama sekali di antara kami. Tapi saya tetap memerhatikan perilakunya sepanjang waktu."
Merasa tak berdaya untuk melakukan sesuatu, pada akhirnya kedua orangtua ini pun harus menyaksikan sendiri bahwa Ben hendak pergi dari rumah. Pada Januari 2011 lalu, kisah mengerikan itu pun sampai ke telinga pasangan orangtua ini.
"Suatu malam itu, kami sedang berada di tempat tidur. Lalu saya tiba-tiba mendengar ia berbicara di dalam kamarnya. Saya pun bangun dan mulai menguping lebih jelas. Saya bisa mendengar ia berkata, 'Aku akan pergi dan mendapatkan tiket kereta.' Bahkan saya pun bisa mendengar suara lelaki lain dari seberang telepon yang diterima anak saya."
KOMENTAR