Untuk menyalurkan kebutuhan yang tidak tersalurkan ini, mungkin saja istri melakukan masturbasi. Padahal jika masturbasi menjadi kebiasaan, maka hubungan suami istri kemungkinan akan dianggap tidak penting lagi. Hubungan intim yang seharusnya dapat dinikmati bersama malah dijadikan rutinitas membosankan dan dianggap sebagai kewajiban istri belaka.
Seharusnya, istri menggunakan haknya untuk mendapatkan kenikmatan berhubungan intim. Toh, kenikmatan ini bukan hanya milik suami tetapi juga istri. Caranya dengan membicarakan secara intensif apa yang dialaminya selama ini. Bicarakan baik-baik apa yang menjadi keinginan istri dalam berhubungan intim agar dapat menikmati dan mencapai orgasme. Dalam hal ini, kerja sama antara istri dan suami sangat dibutuhkan. Mungkin dengan menyepakati gaya, cara, dan teknik berhubungan intim, keduanya bisa mencapai kenikmatan bersama.
Bila kepura-puraan terus dibiarkan dan komunikasi tidak segera dilakukan, menurut Clara, hal ini bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya pertikaian sehingga perceraian mungkin saja terjadi. "Yang terbaik memang berterus terang mengemukakan secara terbuka dan menunjukkan sikap mau 'belajar bersama' dengan suami. Suami juga tidak boleh egois tapi mau mendengarkan keluhan istri dan bersikap mendukung untuk membantu istri dalam 'belajar', sehingga mencapai kepuasan bersama," papar Clara.
FOREPLAY DULU DONG
Namun, tidak selamanya masalah orgasme pada istri merupakan kesalahan suami. Memang ada perempuan yang sulit orgasme. Mungkin karena sebelumnya istri pernah punya pengalaman tidak menyenangkan yang berkaitan dengan hubungan intim. Hal ini tentu tidak bisa ditangani sendiri melainkan harus dengan bantuan ahli.
Selain keterbukaan, agar kenikmatan bisa dicapai bersama, Ferryal menganjurkan untuk melakukan pola hubungan seks teratur, mulai dari fase foreplay atau pemanasan, persetubuhan itu sendiri, dan afterplay .
Menurut Ferryal, foreplay sangat dibutuhkan untuk membangkitkan rangsangan agar keduanya siap dalam melakukan hubungan intim. Rangsangan ini terutama dilakukan terhadap istri karena umumnya peningkatan libido pada perempuan lebih lama dibandingkan pria. Bila tanpa foreplay atau pemanasan berhenti sebelum lubrikasi terjadi, mungkin istri yang merasa tak nyaman sulit menikmati seks itu bersama suami. Tak mustahil istri tidak dapat mencapai orgasme dan ujung-ujungnya, ketika ditanya suami dia pura-pura mengalami orgasme.
Jadi saat melakukan hubungan intim sebaiknya lakukan apa yang menjadi keinginan bersama, bukan hanya keinginan suami. Kemudian lakukan dengan tenang dan relaks, konsentrasi, kuasai diri, dan tidak menggebu-gebu. Jangan lupa, lakukan semuanya dengan tuntas, yakni suami dan istri mencapai orgasme. Dengan begitu kenikmatan bisa dialami bersama.
KOMENTAR