Tabloidnova.com - Nama Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri langsung menjadi sosok menteri di Kabinet Kerja yang banyak dibicarakan di dunia maya.
Publik terutama membicarakan aksi beraninya mendobrak dan meloncat pagar saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia (TKI) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/11) kemarin.
Lantas, siapa Hanif Dhakiri?
Pria bernama asli Muhammad Hanif Dhakiri ini lahir di Salatiga, 6 Juni Maret 1972. Sebelum menjadi menteri, ia adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan daerah pemilihan Jawa Tengah X, yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang.
Hanif adalah seorang profesional muda dengan latar belakang politisi. Jabatan terakhirnya adalah Sekjend PKB hasil muktamar di Surabaya tahun 2014. Ia mengundurkan diri sebagai Sekjend PKB sejak ditunjuk menjadi Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Hanif merupakan aktivis yang kental dan matang dalam tradisi organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia menempuh studi pendidikan S-1 di Universitas Indonesia, dan telah menyelesaikan studi S-2 dari Universitas Nasional Jurusan Ilmu Politik.
Persoalan ketenagakerjaan bukan hal asing baginya. Ia sempat menjadi staf Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Erman Soeparno, pada pertengahan tahun 2006. Hanif percaya, pendidikan adalah salah satu kunci meningkatkan kapasitas tenaga kerja Indonesia.
"Kelas buruh kita harus menjadi skilled labour. Para pekerja kita harus menguasai alih teknologi. Ini modal membangun keunggulan produksi nasional," ujarnya.
Di luar soal politik, Hanif Dhakiri ternyata juga seorang musisi. Ia sempat menelurkan album musik berjudul The Drizzle: Traces of a Broken Heart yang ditujukan untuk merayakan pesta demokrasi Pemilu 2014. Album berisi 11 lagu ini bertujuan untuk mengajak kalangan muda agar tidak golput.
Ketika mendapatkan amanah menjadi menteri, kata Hanif, ia menyadari jabatan ini bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi, kementerian yang dipimpinnya menyangkut hajat hidup orang banyak, terutama dari kalangan menengah ke bawah.
Namun dalam menjalani apa pun, yang selalu dilakukannya adalah meminta restu orangtua. Sehingga ketika ia mendapat kabar dari Presiden Joko Widodo untuk mengisi salah satu posisi menteri pada kabinetnya, Hanif langsung menghubungi ibunya.
"Ibu saya ketika dengar saya jadi menteri langsung menangis, dan saya telepon juga nangis," katanya. Hanif mengatakan, ia sempat pulang ke kampung halaman untuk sowan kepada ibunya. Saat itu, ibunya berpesan agar ia selalu ingat kepada Tuhan.
"Tapi pada sisi yang lain ada semacam kekhawatiran. Beliau tahu persis, tugas ini tidak mudah. Beliau minta saya terus berdoa," ujarnya. Pesan yang sama juga dititipkan sang ayah, yang merupakan pensiunan guru agama. Hanif mengatakan, ayahnya mengingatkan dirinya untuk selalu tawakal dan ikhlas dalam menjalani setiap tugasnya.
"Abah (ayah) kasih pesan ketika saya jadi menteri, dekatkan diri kepada Allah dan mohon agar dituntun, sesudah itu kamu tidak perlu mikir yang lain. Karena sesudah kamu dituntun oleh Allah, maka urusan kamu akan lebih mudah, lancar, dan sukses," papar Hanif.
Intan Y. Septiani/Tribunnews
FOTO: TRIBUNNEWS.COM
KOMENTAR