Menyoal dampaknya, menurut kedua dokter ini, dalam jangka pendek ialah alergi. "Bila alerginya sangat berat, biasanya dosisnya akan dikurangi atau terapinya dihentikan." Walau begitu, pasien tak perlu takut karena kemungkinan ini sangat kecil.
Untuk wanita, hasil terapi ini juga bisa mengakibatkan kehamilan ganda/kembar. Kadang juga bisa membawa efek samping berupa sindrom hiperstimulasi ovarium dengan gejala: perut tegang, rasa mual, diare, atau ada cairan asites/cairan perut yang sangat banyak hingga terasa kembung. Bila tingkatnya sangat berat, bisa membuat darah jadi kental, gagal ginjal, serta faktor pembekuan darah terganggu. Jika sudah berat demikian, terapi sebaiknya dihentikan.
Sementara itu, karena terapi hormon sama saja dengan memanipulasi ovarium, maka bila manipulasi berlebihan dan dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker ovarium. "Walaupun hal ini masih jadi perdebatan di beberapa ahli," bilang Andon.
Kalau untuk pria, imbuh Tri Bowo, perlu diwaspadai masalah prostat, terutama bagi yang memakai hormon testosteron. Soalnya, bila PSA-nya (prostat spesipik antigene) tinggi, akan membuat prostatnya membesar.
Hati-Hati Dengan Buah Zakar Kambing
Konon, makan buah zakar kambing amat bermanfaat untuk keperkasaan pria. "Ah, itu cuma mitos!" ujar Tri Bowo, "Justru hal itu berbahaya buat produksi hormon kita."
Menurutnya, orang sering makan buah zakar kambing karena di situ mengandung testosteron. Padahal, asupan testosteron dari luar justru membuat feedback negatif terhadap produksi LH, hingga tubuh tak memproduksi testosteron secara maksimal. Dengan demikian, justru malah mempengaruhi produksi sperma juga.
Jadi, tegasnya, hormon hendaknya diberikan memang kalau ada dasarnya. Kalau tidak, ya, jangan diberikan karena bisa memberikan feedback negatif.
Indah Mulatsih
KOMENTAR