Menurut Luthfi, penyebabnya sangat beragam.
Yang paling sering adalah karena proses degeneratif atau proses penuaan (aging proses), termasuk ketika terjadi hernia nukleus pulposus (HNP) atau saraf terjepit. Pada proses degenerasi tulang belakang, jika tulang sudah menebal atau bantalan tulang sudah lemah, maka isi bantalan tadi akan keluar dan menekan saraf yang ada di belakangnya.
"Ini yang oleh awam sering disebut dengan tulang terjepit.
Rasanya sangat sakit, jadi sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapat penanganan."
Penyebab backpain yang kedua adalah trauma, bisa trauma akibat benturan saat berolahraga, sampai trauma akibat cara mengangkat benda yang salah.
Trauma juga bisa menciptakan robekan kecil-kecil pada otot punggung, misalnya kurangnya peregangan pada saat otot kaku atau tegang.
Penyebab lain adalah infeksi, misalnya karena kuman TBC, dan tumor tulang.
Backpain juga merupakan gejala skoliosis, yaitu kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).
Pada mereka yang berusia lanjut, pengeroposan tulang atau osteoporosis menjadi pemicu backpain.
Pada usia ini, tulang mulai keropos karena massa tulang mulai berkurang.
Akibatnya, gampang sekali terjadi patah pada tulang belakang.
Baca Juga: Terbaring Tak Berdaya, Kondisi Hanung Bramantyo Usai Kakinya Tertimpa Moge 220 Kilogram
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR