NOVA.id - Nyeri di pinggang atau punggung bagian bawah kerap luput dari perhatian serius.
Dikira cuma pegal-pegal biasa, ternyata nyeri di bagian tulang punggung ini bisa mengindikasikan gangguan serius.
Tumor, misalnya.
Pasti banyak yang tidak memperhatikan, bahwa punggung kita adalah bagian tubuh yang paling bekerja keras.
Punggung harus bekerja non-stop 24 jam sehari.
Dalam posisi duduk, berdiri (mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berjalan), bahkan tidur, punggung harus bekerja keras menyangga tubuh kita.
Bisa dibayangkan, jika kita tak jeli menjaga kesehatan punggung, maka nyeri punggung atau nyeri tulang belakang (backpain) pun bisa menimpa.
Menurut Dr. Luthfi Gatam, Sp.BO (K), FICS, spesialis bedah ortopedi dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta, angka kejadian backpain memang termasuk tinggi.
Luthfi memberi ilustrasi, menurut studi di AS, 80 persen manusia yang pernah mencapai usia 50 tahun, sekali dalam hidupnya pasti pernah mengalami backpain.
"Ini yang menyebabkan nyeri punggung lalu menjadi masalah di banyak negara, karena seringkali memengaruhi produktivitas kerja," lanjutnya.
Jika persentase pengidapnya begitu tinggi, lantas apa sebetulnya penyebab backpain?
Baca Juga: Rutin Jalan Kaki ke Kantor, Tak Disangka Jadi Langsing dan Stres Menurun
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR