Saat-saat terakhir, Trio sempat mengalami masa-masa sulit bisnis komputernya. Trio mengaku sedih karena banyak barang-barang yang menumpuk di gudang. Sekali dua kali, Trio meminjam uang pada Imam. Sebagai seorang teman, Imam memberi bantuan alakadarnya.
Kejatuhan Trio ini terus berlangsung hingga puncaknya Desember 2012, Trio harus kehilangan tokonya karena tak sanggup membayar sewa. Untuk mengatasi keadaan, Trio terpaksa bekerja membantu Imam untuk menambal kebutuhan rumah tangganya.
Namun Trio sempat sangat sakit hati karena saat sangat membutuhkan uang, Imam menghargai murah sisa barang-barang yang masih ada padanya. Padahal Trio sangat membutuhkan uang mengingat istrinya, Sri Maryani, akan melahirkan 2 minggu lagi. Belum lagi bisnisnya sedang terpuruk, Trio sangat butuh jaminan untuk kelangsungan hidup keluarganya.
Sebenarnya bukan kali ini saja Trio sakit hati, menurut Trio, Imam sering mencuranginya sebagai rekan bisnis. Ketika berpartner dalam tender, Imam kerap memberi bagian yang tak berimbang padanya. Pernah suatu kali, Imam menjanjikan orangtuanya untuk pergi umrah jika proyeknya bersama Imam tembus. Ternyata proyek tersebut tidak seperti yang diharapkan, Trio terpaksa batal memberangkatkan orangtuanya pergi ke Tanah Suci.
Selama bekerja sama dan menjadi rekan korban, Trio juga kerap berselisih dengan Imam karena perilaku Imam yang dianggapnya dzholim. Bahkan akhir-akhir ini, Imam kerap pelit tak memberi uang yang dibutuhkan. Puncaknya, kekesalan Trio berbuah pemikiran untuk membunuh Imam. Pemikiran ini sudah tercetus sejak Februari 2013. Trio sempat menyampaikan pada Tedi rekannya main biliard yang berbadan besar dan penuh tato. Sayangnya, Tedi yang pernah memiliki catatan kriminal ini menolak mentah-mentah tawaran Trio.
Usaha ini kembali diulang Trio, ketika bermain biliard di kawasan Bekasi dan bertemu dengan Arman alias Encheck (33). Gayung bersambut, Arman menyambut keinginan Trio dan setuju melaksanakan niat ini. Trio pun menetapkan rencana jika mereka akan melaksanakan niatan ini pada hari Jumat (15/3). Kepada Imam, Trio memancing Imam untuk pergi bersama menuju lokasi bazar komputer dengan harga murah. Lelang ini hanya karangan Trio karena dirinya tahu, Imam tidak akan melewatkan kesempatan ini.
Sempat gagal karena Imam ada kepentingan, akhirnya pada hari Sabtu (16/3) Imam menghubungi Trio untuk pergi ke tempat bazar komputer. Imam pun berangkat menjemput Trio juga kemudian menjemput Arman di Pondok Kopi, Bekasi. Di perjalanan, Arman melaksanakan 'pesanan' Trio menghabisi nyawa Imam. Sebelum dihabisi, Trio mendesak Imam memberikan pin ATM nya agar dapat menguras harta korban. Mayat Imam kemudian ditinggalkan di parkiran terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dan ditemukan pada hari Senin (18/3) sekitar pukul 23.00 WIB.
Laili
KOMENTAR