Sedikit berbeda dengan Ana. Di Serbia (Eropa Timur), cerita Ivana, ia sudah mengenal Indonesia lewat tarian Bali yang dia pelajari di Kedutaan Indonesia di Serbia. "Saya mengambil kursus tari beberapa bulan saja. Lalu saya mendapat darmassiwa ke Indonesia. Pertama kali saya tiba di Jawa, September 2011. "Begitu tiba di ISI Surakarta, saya merasa surprise sekali. Di sinilah saya mengenal budaya dan tarian Jawa. Saya langsung jatuh cinta," tutur Ivana yang di negaranya belajar bidang studi Filologi.
Alasan utamanya datang ke Indonesia memang karena ingin belajar menari. "Selama di Serbia saya hanya terfokus belajar menari Bali. Karena itu setelah melihat tarian Jawa, saya juga ingin belajar menari Jawa. Saat pertama kali belajar, sedikit pun saya tidak tahu apa-apa. Menurut saya tarian Jawa sangat kompleks. Sulit sih tidak, tapi budayamu itu sangat tidak mudah. Detail sekali."
Di Jawa, Ivana tinggal di Solo. Ia mengaku amat betah karena situasinya tenang, masyarakatnya ramah dan tidak materialistik. Rencananya, tetelah waktu darmasiswanya habis ia ingin memperdalam tarian Jawa dengan biaya sendiri secara privat.
Belajar menari Jawa, bagi Ivana bukan untuk menjadi penari profesional,melainkan sekadar menyalurkan hobi menari dan untuk keperluan studinya saja. Juni 2012 darmasiswa Ivana berakhir. Sebelumkembali ke Serbia, ia dan bersama penerima darmasiwa lainnya akan perform di Jakarta. Ivana punya obsesi, bila telah kembali ke negaranya, ia ingin menari Jawa di Kedutaan Indonesia pada acara perayaan Peringatan Kemerdekaan Indonesia. "Setelah itu saya ingin kembali ke Indonesia mengambil kursus privat," tutup Ivana.
Rini Sulistyati
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR