"Yang lain sudah ada progresnya, tapi belum berhasil 100 persen," ujarnya di RS. Polri, Jakarta Timur, Rabu (16/5).
Tim SAR menemukan banyaknya potongan badan tidak utuh yang mengakibatkan lamanya pengidentifikasian. "Body partnya sangat banyak, makanya kita membutuhkan kejelian. Ada yang ditentukan sebagai laki-laki atau perempuan. tapi tergantung keutuhan. Ada yang bisa dikenali, ada yang tidak," ujar Kepala RS Polri, Agus Prayitno.
Anggota Inafis, AKBP Achid Taufik menyarankan agar keluarga dapat memberikan data yang lebih lengkap dan secara rinci agar memudahkan pengidentifikasian bagian tubuh yang tidak utuh.
"Alangkah baiknya bagi keluarga korban memberikan ijasah asli, 10 jari yang kami terima datanya. Karena ada sebagian keluarga yang memberikan data kelingkingnya saja, ada juga telunjuknya saja. Kalau 10 jari Insya Allah cepat teridentifikasi semua. Itulah perbandingan kami antara korban dan pihak keluarga," jelasnya.
Icha
KOMENTAR