Lulus dari sekolah Teknik Informatika Telkom, Sofia Ristanti (31) lalu bekerja sebagai karyawan kantoran di kawasan Bulaksumur, Yogyakarta. Sayangnya, di kantornya terajdi perubahan manajemen, ditambah lagi anak lelakinya, Alvino, yang kala itu masih balita butuh perhatiannya. "Saya pilih resign. Kebetulan sebelum lulus kuliah, saya punya usaha sampingan bikin cake dan sudah punya pelanggan," terang Fifi, sapaannya.
Keterampilannya membuat cake, lanjut Fifi, diperoleh secara otodidak dari banyak membaca buku-buku dan sering mengikuti acara memasak di televisi. "Kebetulan suami suka beli buku dari luar negeri, jadi saya juga sering dibelikan buku-buku pembuatan cake."
Memilih kerja di rumah bagi Fifi dirasa tepat lantaran bisa sambil mengasuh anak. "Saya memulai bisnis sejak 2008, masih pakai blog gratisan. Facebook, kan, baru ada sekitar tahun 2009. Tiap kali praktik bikin cake, saya foto dan saya unggah di blog. Selebihnya, promosi dari mulut ke mulut."
Agar orang lebih percaya akan kemampuannya membuat cake, lanjut Fifi, ia mengambil kursus baking pada beberapa ahli dari Jakarta yang datang ke Yogya. Selesai kursus sehari, langsung dipraktikkan, lalu hasilnya difoto dan diunggah ke blog.
Dari sekadar bikin cake, Fifi kemudian mulai membuat cupcake dengan aneka karakter sebagai topping. Kini setelah sculpted cake ngetren di kota besar, Fifi pun mulai merambahnya. Bila di Jakarta jenis cake ini sudah sampai tahap peng-carving-an, di Yogya, kata Fifi, "Belum sampai ke tahap itu. Kecuali untuk model pesawat atau bus seperti yang pernah saya buat, ya, harus dalam posisi berdiri."
Lambatnya sebagian warga Yogya menggandrungi cake tiga dimensi, menurut Fifi lantaran terkendala soal harga. "Untuk cupcake seharga Rp 15 ribu saja masih dianggap mahal. Cupcake yang pakai topping tiga dimensi harganya Rp 25 ribu, apalagi sculpted cake, arganya lebih mahal," terangnya.
Sebenarnya, Fifi memposisikan bisnisnya untuk kalangan menengah ke atas. Tetapi pada perkembangannya, justru banyak mahasiswa yang berminat pada kuenya. Sehingga ia pun mengambil jalan tengah dengan membuat paket cupcake. "Saya semula hanya menjual cupcake isi 9 dan 12. Tapi mahasiswa bilang, kalau isi 9 tidak sesuai budget mereka. Jadi saya bikin yang isi 6. Harganya mulai Rp 150 ribu.
Per minggu paling tidak Fifi mendapat 4 - 5 pesanan. "Kalau sculpted cake seperti model pesawat, saya jual per paket mulai Rp 1 juta. Karena selain dapat pesawat, juga ada tambahan 20 buah cupcakes."
Ilmu membuat cake ini sekarang mulai dibagikan Fifi lewat kursus. Kebanyakan pesertanya adalah mahasiswa yang tengah menunggu masa wisuda. "Satu kali pertemuan biayanya Rp 350 - 400 ribu," terang perempuan kelahiran Brebes ini.
Ade Ryani, Rini
KOMENTAR