Bedanya, Kate belanja sendirian mendorong troly, sementara Jeng Reni ditemani sang suami, Kanjeng pangeran Haryo (KPH) Yudonegoro alias Ubai usai pulang kantor. Berhubung kini keduanya menempati apartemen di Kemang Village, sementara kantor Ubai di kawasan Jl. Merdeka Selatan, maka seperti pasangan muda lainnya di Jakarta, Jeng Reni dan Ubai janjian ketemu di kawasan Blok M.
"Iya, kami belanja rice cooker, beras, dan kebutuhan rumah tangga lainnya sampai empat troly," tutur Jeng Reni yang belanja di sebuah swalayan asal Perancis di kawasan Blok M. Putri asal keraton Yogyakarta itu tak mengira di tengah kesibukannya belanja, wajahnya dikenali banyak orang di swalayan itu. "Mereka menyapa dan minta foto bersama. Katanya, sempat ke Yogya khusus buat nonton kirab pengantin saya. Aduuh, terima kasih ya buat wartawan, jadi misi kami menyemarakkan pariwisata di Yogya berhasil."
Tinggal di apartemen Kemang Village, membuat Jeng Reni dan Ubai tidak memerlukan pembantu. Keduanya sepakat membina keluarga kecil dengan berbagi-bagi tugas kerumahtanggaan. Misalnya menjelang Ubai pergi kerja, Jeng Reni bangun pagi langsung membuatkan secangkir kopi pahit kesukaan Ubai. Bila di keraton Jeng Reni biasa diladeni abdi dalem, kini ia rela memasak telor untuk lauk sarapan suaminya atau memasak yang sederhana. "Jeng Reni sudah masak pasta buat saya. Rasanya enak," sahut Ubai.
Sabtu (29/10) pengantin baru itu mengundang wartawan untuk menghadiri acara Jenang Sungsuman di Kraton Kilen, kediaman Sultan HB X. Jenang Sungsuman adalah tradisi masyarakat Jawa sepekan pasca menyelenggaraan hajat pengantin. Tujuannya, setelah menyantap bubur yang terbuat dari tepung beras putih, kembali bugar. Tulang sungsum kembai terisi tenaga baru. Di acara itu pula pengantin, ditemani sang paman, GBPH.Prabukusumo, merngucapkan terima kasih kerpada wartawan yang telah meliput acara pernikahan hingga berlangsung sukses.
Rini Sulistyati
KOMENTAR