Kunci kualitas lontong itu ada dua selain berasnya berkualitas, waktu menanaknya harus benar-benar lama. "Masak lontong itu 5 jam saja sudah matang, tapi kalau produsen di sini menanaknya bisa sampai 9 jam," papar Chotijah yang m enjual lonotngnya Rp 800 per buah.
Sementara di kawasan Timur Surabaya, tepatnya di Sukolilo, Kenjeran, terdapat perkampungan nelayan. Di kampung yang berada di tepi pantai yang berhadapan dengan Selat Madura itu warganya sebagian besar mengais rezeki dari membuat berbagai makanan yang berasal dari hasil laut. Berbagai makanana dibuat oleh ibu-ibu, mulai dari aneka kerupuk ikan, terung, tripang, grinting udang, lorjuk, lambung ikan, ikan asin, kulit ikan, sampai terasi, dibuat di sana. "Pokoknya apa saja yang berasal dari hasil laut dijual di sini," kata Bejo Mulyono (47).
Di sepanjang jalan di kawasan Sukolilo sedikitnya terdapat 25 stan yang menjual berbagai hasil laut siap santap dalam bentuk gorengan atau masih dalam bentuk mentah. Jumlah penjual di sana semakin bertambah banyak di hari Minggu atau hari besar. Sebab, di kawasan wisata Kenjeran Lama yang letaknya tak jauh dari sana, disediakan pasar yang khusus menjual sari (hasil) laut warga setempat.
Bejo yang awalnya sebagai nelayan ini pada tahun 1986 beralih profesi menjadi pedagang sari laut. Ia kulakan pada nelayan lalu mengolahnya menjadi berbagai aneka sari laut, baru kemudian disuplai ke tempat lain. Di antaranya ke supermarket atau toko-toko besar di Surabaya, Semarang, Jogja, Jakarta dan Bandung .
Bejo mulai berjualan sendiri, ketika tahun 1991 ia mengikuti pameran makanan hasil laut di Tunjungan Plasa Surabaya. Ketika itu ia iseng ikut membuka stan di pameran. Tak disangka, ia ternyata mendapat respons cukup baik dari para pengunjung. Bahkan sudah ada orang dari luar pulau yang langsung memesan dalam jumlah besar. "Setelah ikut pameran saya mencoba usaha sendiri, membuka dangangan di sini sampai sekarang," kisahnya.
Bejo mengaku, makin lama usahanya terlihat makin berkembang. "Alhamdulillah, saya sudah memiliki satu stan lain yang dipegang anak saya," ujarnya bangga.
Selain karena harganya yang lebih murah dibanding dengan yang ada di toko di tengah kota, yang membuat orang suka membeli di kawasan ini adalah karena setiap pembeli diberi keleluasan untuk icip-icip setiap hasil laut sebelum membeli. Sehingga setiap pembeli tahu akan kelezatan sari laut yang akan dibeli. "Kalau di supermarket, mana bisa kita mencoba makanan yang akan dibeli? Kan, sudah dibungkus rapat."
Saat ini, lanjut Bejo, dirinya tak hanya menjual secara eceran saja, tetapi sudah mengirim untuk toko-toko aneka sari laut yang ada di berbagai kota di luar Jawa. Kini, yang menjadi langganannya adalah sejumlah toko yang ada di Jayapura, Kalimantan, Sumatera, dan NTT. "Kendalanya, kalau mengirim ke luar pulau memang terganjal ongkos pengiriman yang agak mahal," kata Bejo.
Gandhi Wasono M / bersambung
KOMENTAR