Rima Melati Adams Obsesi Punya Resto Sendiri
Nama Rima Melati Adams baru dikenal oleh publik Indonesia setelah wanita cantik ini menikah dengan Marcell Siahaan, 28 Januari 2009 lalu. Dari sekian banyak bakat yang dimiliki Rima, memasak adalah salah satunya. Tak heran, Global TV lantas melirik mantan finalis Miss Singapore Universe 2001 ini untuk memandu acara Kitchen Beib.
"Sejak kecil saya sudah masuk dapur untuk membantu Ibu. Ibu memaksa saya bangun pagi untuk masak. Menurut beliau, wanita itu harus bisa masak jika ingin menikah. Karena saya bukan morning person, kegiatan itu sungguh menyiksa bagi saya yang biasa mendapat tugas memotong bahan-bahan untuk dimasak Ibu," ujarnya berbagi cerita.
Beranjak dewasa, Rima baru menikmati kegiatan berkutat di dapur. Masakan pertamanya adalah nasi goreng cabai hijau. "Abang saya yang ikut mencicipi bilang, masakan saya enak," cetusnya.
Bila diminta memilih, Rima yang besar di Singapura ini lebih suka memasak masakan Melayu. Menurutnya, masakan Melayu memiliki bumbu yang lebih "menantang" ketimbang kuliner Barat. Apalagi, dalam dirinya mengalir darah Indonesia dari sang ibu. "Nenek dari Ibu saya, kan, berasal dari Cirebon dan kakek dari Padang. Ketika saya berumur 6 tahun, Ibu bercerai dari Ayah yang berdarah Australia. Setelah itu, kami tinggal bersama Ibu. Itu mengapa saya lebih menyukai makanan Melayu dibanding jenis makanan lain," jelasnya.
Jika banyak orang mengira memasak makanan Melayu lebih susah ketimbang membuat masakan bergaya western, justru menurut Rima tidak. "Kelihatannya saja susah, tapi kalau sudah tahu basic-nya, semua gampang. Masakan Asia itu rahasianya hanya bawang putih, bawang merah dan cabai. Sisanya, tergantung mau masakan apa, itu juga paling hanya ditambahkan sedikit-sedikit bumbu seperti jahe atau kunyit," paparnya.
Hidangan khas Singapura, Malaysia dan Indonesia juga tak banyak berbeda. "Indonesia makanannya kurang ber-"lemak", kalau Malaysia dan Singapura lebih banyak variasi. Misalnya, pucuk ubi dimasak lemak," ujarnya memberi contoh.
Merasa lebih puas mengeksplorasi bumbu sendiri, Rima pun tak tertarik untuk masuk sekolah dan mendapat gelar di bidang kuliner. Baginya, memasak adalah soal jam terbang. "Untuk meningkatkan skill masak, saya banyak membaca buku dan coba-coba. Yang jelas, harus bisa menguasai basic masakan, sisanya tinggal eksplorasi."
Sejuta Bakat
Selain memasak, pengalaman Rima ternyata banyak dan berbagai bidang. Ibu satu anak ini sempat bekerja sebagai front office sebuah hotel berbintang 5 di Singapura selama 3 tahun. "Saya berhenti karena it takes a long time jika ingin memiliki kedudukan yang tinggi. Apalagi, saya tidak punya diploma. This is not my path, so I go. Dari situ, saya jadi Operation Manager di sebuah club," ujarnya.
Rima juga sempat menjadi model. Namun, dunia catwalk ternyata tak juga memuaskan batinnya. "Saya enggak terlalu suka membuat diri saya exist. Saya lebih tomboi, cuek dan santai," katanya. Lewat agensinya, Rima lantas berkenalan dengan dunia televisi. Ia lalu menjadi penyanyi dan pemain sinetron.
KOMENTAR