Namun, ada bulan-bulan tertentu mereka kewalahan menerima pesanan. "Yang paling ramai ya bulan Agustus. Banyak sekolah dan instansi tampil untuk acara Agustusan. Banyak sekolah yang ingin memperbarui alatnya. Agustus lalu, misalnya, saya pegang seragam drum band untuk 10 sekolah. Ribuan stel pakaian mesti saya bikin. Karena sudah kewalahan, saya terpaksa menolak pesanan dari 5 sekolah."
Musim Hujan Lebih Lama
Pemesanan pun mesti dilakukan jauh hari, satu atau dua bulan sebelumnya. "Kalau permintaan terlalu mendadak, tentu kami tidak sanggup. Untuk hari biasa, pesanan bisa kami selesaikan dalam waktu tiga hari. Semua, kan, sudah stok. Kami tinggal merakit saja. Hanya saja, bila musim hujan tiba, untuk membuat drum band butuh waktu lebih lama," timpal Edy.
Untuk model pakaian, kata Indrawati, pihaknya juga mengikuti tren. "Tahun-tahun kemarin, orang senang seragam yang ngejreng. Sekarang, lebih banyak yang suka model simpel," kata Indrawati seraya menunjukkan foto-foto seragam. "Ada sekitar 40 desain seragam kami sajikan. Pemesan tinggal pilih mana saja yang disukai. Harganya juga beragam, ada yang Rp 150 ribu, ada pula Rp 300 ribu. Oh ya, rata-rata unit drum band, anggotanya 30-40. Tapi, pernah juga saya terima pesanan untuk 120 anggota kelompok drum band."
Uniknya, Kanaya juga menerima servis alat drum band. "Pernah kami memperbaiki alat drum band dari Pekanbaru. Semua alat dikirimkan kemari menggunakan jasa pengiriman pesawat. Drum band yang sudah rusak dan karatan itu, kami jadikan baru lagi. Setelah selesai, kami kirimkan lagi. Tentu saja, ongkos kirim ditanggung mereka," kata Indrawati.
Indrawati senang, drum band makin memasyarakat. Usahanya pun bakal lebih berkembang lagi.
Henry Ismono
KOMENTAR