Salah kaprah tentang penanganan demam pada bayi dan anak sering terjadi karena adanya mitos yang sering dianggap benar. Padahal, Anda harus tahu benar pertolongan pertama bila bayi demam.
Berikut fakta dari sejumlah mitos demam berdasarkan buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan karangan Dr. Florentina R. Wahjuni, CQ.Phy, CHt, CI., Ahli Kesehatan Holistik
Mitos Demam 1: Harus memakai pakaian tebal atau selimut
Faktanya, pakaian tebal atau selimut akan menaikkan suhu tubuh. Sementara suhu tubuh di atas 39 derajat Celsius pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang. Saat anak atau bayi demam, disarankan mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.
Perhatikan suhu ruangan dan sirkulasinya agar penderita demam cepat sembuh dan agar anak tetap tenang saat demam. Kompres penderita demam di bagian kanan kiri leher, ketiak, dan selangkangan.
Mitos Demam 2: Kompres dengan alkohol saat anak demam
Faktanya alkohol yang sering digunakan untuk kepentingan medis berkadar 70% dan sangat toksik karena mudah sekali diserap kulit. Alkohol memang terasa dingin tetapi tidak memengaruhi suhu tubuh secara internal. Kalau kompres alkohol dilakukan, sama saja seperti memberi anak minum alkohol karena efek samping yang timbul sama.
Sebaiknya kompres memakai handuk yang direndam dalam air hangat. Lalu, diperas, kemudian diusapkan ke seluruh tubuh selama beberapa menit.
Mitos Demam 3: Balur anak dengan bawang merah saat demam
Memang benar bawang merah bersifat melebarkan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan suhu tubuh. Namun, bawang merah bersifat iritatif bagi kulit, sehingga bisa menimbulkan kelainan di kulit seperti luka bakar ringan. Selain itu, bau bawang bisa membuat anak atau bayi yang sedang demam tidak nyaman.
Padahal, rasa nyaman bisa membantu kesembuhan. Sebaiknya kompres dengan handuk hangat di daerah ketiak, leher, dan selangkangan.
Mitos Demam 4: Demam karena tumbuh gigi
KOMENTAR