Baca: Memberi Tugas Rumah Tangga Mengajarkan Anak Tanggung Jawab
7. Toleransi pada Alasan Anak
Beri ruang untuk toleransi. Jika pada suatu waktu, anak tidak mampu menuntaskan tanggung jawab sesuai targetnya, dengarkan penjelasan anak terlebih dahulu. Misal, seharusnya anak tidur jam 22.00, namun suatu saat karena banyak PR maka ia sampai tidur lewat jam 23.00.
Orangtua perlu menggali lebih dulu situasinya. Ruang toleransi ini diperlukan untuk melatih kebijaksanaan anak agar tidak terjebak kepada pelaksanaan sebuah peraturan secara kaku “hitam putih”, namun dapat beradaptasi sesuai dengan tuntutan konteksnya.
Baca: Anak Susah Mandiri Jika Orangtua Tidak Memberi Kesempatan
8. Biarkan Anak Merasakan Konsekuensi
Hindari “menyelamatkan” anak dari konsekuensi dari tindakan mereka. Biarkan anak mempertanggungjawabkan perbuatannya ketika ia terlambat bangun sehingga terlambat datang ke sekolah, lupa membawa PR. Konsekuensi yang ia terima akan membuat tanggung jawabnya lebih terbentuk.
9. Ingat! Selalu Ucapkan Kata-kata Positif
Selalu dorong perilaku bertanggung jawab anak dengan kata-kata positif, semangat, pujian. Bangun suasana yang fun juga saat melatihkan sebuah tanggung jawab.
10. Berikan Contoh
Sesekali ajak anak ikut saat orangtua sedang bekerja. Biarkan anak melihat bagaimana Anda melakukan tanggung jawab Anda dengan bahagia. Tidak ada cara yang lebih baik mengajarkan perilaku bertanggung jawab dibandingkan secara konsisten memperlihatkan perilaku bertanggung jawab di hadapan anak.
Hilman Hilmansyah/NOVA
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR