Ketika anak menginjak usia SD, tanggung jawab diarahkan untuk melakukan kegiatan sekolah dengan mandiri dengan kualitas yang lebih baik.
3. Berikan Alasan
Ketika orangtua mengajarkan mengenai perilaku tanggung jawab tertentu, selalu sampaikan alasan (why) yang ada di balik perilaku tersebut, khususnya alasan moral. Misal, tugas kelompok harus dikerjakan sesuai deadline yang ditetapkan guru. Jika tidak, keterlambatan tersebut akan merugikan seluruh kelompok.
Alasan moral yang ada di balik sebuah perilaku bertanggung jawab akan membuat anak paham bagaimana dampak perilakunya terhadap orang-orang di sekitarnya.
Baca: Ikang Fawzi Terapkan Jam Malam Untuk Anak Perempuannya
4. Selalu Sesuaikan dengan Usia Anak
Pastikan bahwa kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan sudah sesuai dengan usia anak. Misal, kepercayaan untuk berjejaring sosial. Orangtua pelajari dulu batas minimumnya sehingga dipastikan bahwa kepercayaan sesuai dengan tahapan usia anak.
5. Edukasi Saat Memberi Fasilitas
Melatih tanggung jawab juga dapat diberikan bersamaan dengan fasilitas. Misal, HP hanya bisa digunakan untuk SMS atau menelepon. Sebelum HP diserahkan, edukasi dulu anak mengenai fungsi, manfaat, dan cara menjaga fasilitas tersebut.
6. Jelas dan Tegas
Berikan batasan dan instruksi yang jelas, terkait dengan waktu, durasi, tempat sehingga anak mudah untuk menjalankan komitmennya. Di lain pihak, orangtua juga akan lebih mudah mengevaluasi perilaku tanggung jawab anak jika batas-batasnya jelas.
Berikan konsekuensi yang jelas saat anak tidak melakukan tanggung jawabnya. Konsekuensi ini dikomunikasikan dulu di awal sehingga anak dapat menerimanya dengan baik.
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR