Ada anggapan jika kualitas pekerjaan seorang karyawan perempuan yang sudah memiliki anak cenderung lebih buruk. Persepsi yang banyak beredar ialah karena dipicu oleh masalah keperluan keluarga dan rumah tangga yang membuat para ibu pun kerap menjadi tidak produktif. Salah satu contohnya ialah sering meminta izin mengurus anak yang sakit maupun alasan tidak adanya asisten rumah tangga.
Menariknya, persepsi tersebut dipatahkan oleh riset dari Federal Reserve Bank di Amerika Serikat.
Fakta sebaliknya justru mengemukakan bahwa ibu beranak dua lebih rajin dan performa kerja ibu beranak dua lebih produktif justru ketimbang mereka yang masih lajang.
Baca: Wanita Tak Lagi Merasa Bersalah Bekerja di Luar Rumah
Para peneliti bahkan menganjurkan para ibu yang baru memiliki satu anak agar segera menambah momongan karena pilihan itu berdampak baik untuk kemajuan karier.
Riset yang mempelajari 10.000 lulusan ekonomi di dunia ini mengukur produktivitas karyawan berdasarkan performa kerja, hasil kerja yang dipublikasikan jurnal ekonomi, dan kualitas respon pihak ketiga.
Hasilnya, riset ini menyimpulkan bahwa tanggung jawab dan komitmen para ibu yang bekerja lebih tinggi daripada karyawan wanita yang masih lajang.
Baca: Sekarang, Mayoritas Ibu Hamil Adalah Perempuan Multiperan
Riset memperlihatkan, tingkat membatalkan proyek dan rapat kerja pada ibu bekerja cenderung rendah.
Menurut kandidat Presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dan wanita pertama yang menjabat sebagai International Monetary Fund, Christine Lagarde, perempuan bisa menjalani dan mewujudkan semua impian. Syaratnya, Anda harus bisa bersabar dan telaten.
Seorang chief executive di Equality and Human Rights Commision (EHRC), Rebecca Hilsenrath, yang memiliki lima orang anak usia 17 hingga 22 tahun, mengatakan bahwa menjadi seorang ibu membuat pekerjaannya lebih baik dengan peningkatan karier yang bersinar.
Baca: Mengapa Ibu Rumah Tangga Lebih Rentan Jadi Korban KDRT?
Usihana/KompasFemale
Sumber: Dailymail
KOMENTAR