Terjadinya menstruasi adalah karena tidak terjadi pembuahan pada sel telur, sehingga dinding rahim akhirnya luruh. Perempuan memiliki beberapa hormon yang penting untuk sistem reproduksinya, di antaranya estrogen dan progesteron.
Pada siklus menstruasi, hormon di tubuh Anda akan meningkat dan berkurang. Estrogen memiliki peran penting dalam kasus ini, sehingga menyebabkan saluran payudara membesar.
Baca: Tak Perlu Panik, Kenali 5 Benjolan yang Bukan Penanda Kanker Payudara
Selain itu, produksi progesteron juga membuat kelenjar susu membengkak. Karena kedua hal ini, akhirnya Anda mengalami rasa nyeri pada payudara.
Bengkak dan nyeri pada payudara adalah gejala utama dari premenstrual. Rasa nyeri tersebut memang tak nyaman, Anda juga akan merasakan jaringan payudara menjadi padat dan kasar.
Namun, tidak semua perempuan mengalami rasa sakit pada payudara menjelang menstruasi. contohnya, perubahan level hormon menjelang menstruasi akan mengalami penurunan pada perempuan yang mendekati masa menopause.
Baca: 10 Gejala Kanker Payudara Stadium 4 yang Bisa Dilihat Langsung
Dua tipe nyeri payudara
Nyeri pada payudara ini bisa juga disebut sebagai mastalgia. Terdapat dua tipe: nyeri yang muncul dengan siklus bulanan (cyclic), dan yang tidak diikuti pola siklus bulanan (noncyclic).
Gejala PMS termasuk ke dalam cyclic, biasanya rasa nyeri dialami oleh kedua payudara, dan menyebar sampai ke ketiak dan lengan. Nyeri payudara cyclic ini lebih sering terjadi pada perempuan yang lebih muda.
Sedangkan nyeri noncylcic dialami oleh perempuan berusia 30 sampai 50 tahun. Rasa nyerinya hanya dialami oleh salah satu bagian payudara saja. Terkadang rasa nyeri tersebut disebabkan oleh fibroadenoma, tumor nonkanker yang ditemukan pada payudara dan kista.
sumber: HelloSehat
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR