Tingkah laku anak yang sedang lucu-lucunya di usia balita dan pra sekolah, seringkali membuat kita ingin membagi momen tersebut di media sosial. Baik untuk dokumentasi digital untuk dilihat si anak ketika ia besar maupun berbagi kebahagiaan yang kita miliki.
Yang jelas respons netizen seperti like yang banyak pada foto atau video yang kita unggah pasti membuat kita tersenyum. Betul, kan?
Malah tak sedikit dari anak-anak tersebut yang sudah menjadi bintang di media sosial sejak usia dini. Dari banyaknya komentar dan likes yang didapat, mereka juga bisa menghidupi dirinya, atau bahkan keluarganya.
Baca: Polos dan Lucu Banget, 3 Selebgram Cilik Ini Punya Penghasilan Setara Gaji Karyawan, Lo!
Tapi, apakah hal itu berdampak baik bagi perkembangannya kelak? Sebab timbul anggapan jika anak sudah populer sejak kecil, ia akan jadi haus perhatian ketika dewasa kelak. Bagaimana bila perhatian yang biasa ia dapat sejak kecil berkurang?
Menurut Roslina Verauli, M.Psi.,Psi, psikolog anak dan keluarga, banyaknya perhatian yang tercurah sejak kecil melalui media sosial atau popularitas anak bisa dibagi menjadi dua hal. Pertama, dari banyaknya komentar dan tanggapan positif atau dengan kata lain populer. Kedua, dari banyaknya komentar dan tanggapan negatif dari orang sekitar atau kontroversial.
Baca: Inspiratif! Kisah 4 Selebgram Gemuk: Dulu Di-"Bully" Kini Makin Percaya Diri
Padahal, usia anak-anak belum cukup matang untuk mengetahui dan paham tentang hal tersebut. Jadi sebenarnya, anak masih butuh diajarkan untuk belajar memberikan respons positif untuk hal di sekitarnya. Dan yang lebih penting lagi anak bisa menerima respons positif pula bila melakukan hal-hal tertentu.
“Jadi, bantu anak untuk secara emosional matang, sesuai dengan perkembangan usianya,” jelas Vera.
Sebetulnya, yang akan mempengaruhi anak nantinya ketika dewasa adalah perubahan sikap dari orang tua dan juga perubahan sikap dari lingkungan. Maka, yang terpenting adalah bantu anak untuk paham bahwa untuk menjadi populer adalah bila dia menerima respons yang positif dari orang-orang sekitarnya.
Baca: Bikin Gemas! Lihat 10 Pose Balita ‘Selebgram’ Kirana yang Lucu Ini
Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak, bahwa respons yang didapat dari media sosial bisa jadi bukan perhatian yang sesungguhnya. Perhatian yang sesungguhnya adalah apa yang didapatkan anak dari orang tua dan juga orang-orang yang ada di sekitarnya.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR