Pasti ada di antara kita yang merasa pening setelah bepergian dengan pesawat. Bahkan, ada juga yang sampai sakit kepala. Selain itu ada juga yang mengeluhkan mual dan tak enak badan.
Meluncur di atas awan dengan kecepatan tinggi menggunakan pesawat terbang memang bisa membuat tubuh kita tidak nyaman. Berikut adalah 6 hal yang biasa terjadi pada tubuh kita setelah naik pesawat dan solusinya.
Udara Kering Membuat Kulit Pedih
Tekanan udara saat di dalam pesawat lebih kering dibandingkan tekanan udara di daratan. Atmosfer yang kering bisa membuat kulit dan juga mata kering, sehingga seringkali terasa gatal.
Bagi yang memiliki kulit berminyak, udara kering tersebut justru akan membuat kulit semakin berminyak. Karena, ketika kulit kehilangan kelembaban alaminya, maka secara otomatis akan memproduksi minyak lebih banyak lagi sebagai kompensasi, seperti yang dikatakan oleh Mona Gohara, MD., profesor dermatologi di Yale University.
Lebih buruk lagi, udara kering bisa menganggu sistem dalam paru-paru kita, membuat kerja pernapasan lebih berat. Waspada juga ya, bagi yang menderita asma.
Untuk menghindarinya, banyak minum air putih, terutama saat sedang dalam pesawat. Gunakan pelembab untuk kulit juga perlu lo, apalagi bila kulit mulai kering dan terasa gatal.
Baca: Penyebab Kepala Terasa Pusing Jika Membaca di Dalam Mobil yang Bergerak
Kaki Membengkak
Hampir seluruh waktu dalam pesawat kita habiskan dengan duduk. Gravitasi membuat adanya penumpukan cairan di area kaki terutama di telapak kaki karena kita duduk terus menerus selama dalam pesawat.
Tidak menjadi masalah serius, karena secara otomatis otot di kaki akan menekan cairan tersebut kembali normal.
Untuk menghilangkan bengkak di kaki, berdiri dan regangkan kaki, bisa juga dengan berjalan setiap beberapa saat, terutama bila kita melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat.
Baca: Sering Pusing? Ini 4 Camilan Ringan Pereda Sakit Kepala
Kembung
Meskipun tekanan udara yang ada di dalam pesawat sudah disesuaikan dengan keadaan normal, namun tekanan udara dalam pesawat masih lebih rendah dibanding tekanan udara di daratan.
Kita memang tak bisa mengubah tekanan udara dalam pesawat, namun kita bisa mengontrol tubuh kita dengan menghindari makanan-makanan yang bisa membuat kita kembung, seperti brokoli atau kacang polong sebelum dan selama kita melakukan perjalanan dengan pesawat.
Sangat Lelah dan Mudah Marah
Bepergian jarak jauh ke daerah dengan perbedaan waktu, membuat jam biologis tubuh kita terganggu. Biasanya, tubuh akan merasa sangat lelah dan akan terjaga meskipun sudah waktunya untuk beristirahat. Setelah tidur pun, kepala masih terasa pusing.
Untuk menghindarinya, gunakan jam tidur normal kita meskipun kita sudah masuk ke zona waktu yang berbeda. Setelah itu coba adaptasi waktu tidur kita dengan waktu lokal.
Sembelit
Bagi yang terbiasa untuk buang air besar secara rutin dan memiliki jam tetap, bepergian dengan pesawat bisa mengganggu pola itu. Tak heran, ada juga yang mengalami sembelit dan juga dehidrasi setelah bepergian dengan pesawat.
Agar sistem metabolisme tetap lancar, jaga terus asupan gizi tubuh kita. Makan oatmeal atau makan-makanan berserat lain agar kadar air dalam tubuh terjaga.
Baca: Waspadai Jenis Sakit Kepala Sesuai Tingkatannya
Sakit Kepala
Setelah mendarat, tabung dalam gendang telinga kita dipaksa untuk bekerja keras untuk menyesuaikan dengan tekanan udara.
Sayangnya, apalagi bila kita sedang sakit atau alergi, menyeimbangkan tekanan udara terasa lebih sukar. Tak heran bila banyak yang mengeluhkan sakit kepala saat pesawat sudah mendarat.
Untuk menghilangkannya, coba pencet hidung sembari mengunyah permen karet. Atau bila tak berhasil juga, segera datangi bagian kesehatan bandara agar dapat diberikan penanganan.
Sumber : www.prevention.com
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR