Organ reproduksi perempuan terdiri dari genetalia internal dan genetalia ekternal. Genetalia internal terdiri dari rahim, saluran telur, dan indung telur. Sedangkan genetalia eksternal terdiri dari vagina, bibir kemaluan besar dan kecil, serta vulva.
Vagina sangat penting dirawat dan dijaga kebersihannya. Jika tidak akan mengalami penyakit keputihan dari yang ringan sampai berat.
Dr. Rizky Rahmadhany, SpOG, Dokter Spesialis Obstetric & Ginekologi Brawijaya Women & Children Hospital mengatakan organ intim penting dijaga kesehatannya agar tidak terkena penyakit, misalnya, keputihan.
Baca: Jangan Pernah Bersihkan Vagina dengan 3 Produk Ini!
“Vagina, rahim, saluran telur, sampai ke ronggal panggul merupakan saluran yang saling terhubung. Itulah kenapa jika keputihan tidak diobati akan memengaruhi bagian tubuh lainnya.”
Adapun pH vagina yang normal bersifat cenderung asam (pH 3,5 – 4,5 ). pH ini dapat menjaga bermacam organisme yang tumbuh secara normal di dalam vagina.
Baca: Ini Risiko Memberi Bedak pada Vagina Bayi Sehabis Mandi
Dr. Rizky juga menjelaskan secara garis besar terdapat 3 keluhan penyakit yang biasanya terjadi pada vagina. Antara lain:
1.Infeksi karena jamur (candidiasis)
Jika ada pasien yang mengalami keputihan harus dicek dulu, mulai dari apa warna keputihannya, berbau khas atau tidak, disertai gatal atau tidak. “Atau adakah keluhan lain, misalnya ada benjolan atau rasa sakit di perut bagian bawah.”
Keputihan paling sering disebabkan karena jamur, bentuknya putih kental seperti kerak susu. “Biasanya dialami pasien yang gemuk, di daerah selangkangan terasa gatal karena lembap, disertai penderita penyakit kencing manis.”
Baca: Selain Infeksi Jamur, Gatal Pada Vagina Juga Disebabkan Kebiasaan Ini
2.Trikomoniasis
Penyakit ini disebabkan bakteri. “Warnanya kuning kehijauan, baunya tak sedap mengarah bau busuk, gatal. Dan disertai nyeri perut bagian bawah. Ini merupakan salah satu penyakit seksual yang menular.”
3.Bacterial vaginosis (BV)
Penyakit yang disebabkan gardnerella vaginalis. Bentuknya lebih encer dan berbau amis. Ini terjadi karena ada pergeseran dari kuman baik yang harusnya dominan, malah kuman jahat yang lebih banyak.
Seharusnya pH vagina normal tetapi malah lebih dari 4,5. “Itu diakibatkan karena lingkungan sekitar vagina yang tidak mendukung sehingga kuman-kuman pun masuk.”
Baca: Titik Orgasme Perempuan, Inilah 12 Fakta Klitoris Vagina
Lantas pengobatan apa yang harus dilakukan?
Selama cairan keputihan masih bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak ada rasa gatal tidak perlu diperiksa ke dokter. “Tapi kalau sudah berwarna dan bau berarti harus periksa ke dokter. Supaya tidak berubah warnanya harus menjaga kebersihan vagina dengan perawatan yang baik.”
Jika penyebab keputihan adalah jamur, akan diberikan obat antifungal atau anti jamur. Bentuknya seperti torpedo/tablet yang dimasukkan ke vagina sehari sekali. Sedangkan penyebabnya BV akan diberikan antibiotik yang diminum tergantung keparahannya.
Noverita K. Waldan/NOVA.id
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR