Sedang merencanakan kehamilan atau sudah melewati masa kehamilan?
Pasti pernah mendengar tentang kemungkinan rahim terbalik, terutama ketika proses kehamilan terasa lebih sukar daripada perempuan kebanyakan.
Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai retroflexed uterus atau retrofleksi, yaitu ketika mulut rahim menghadap ke anus.
Selain posisi tersebut, ada pula posisi rahim yang agak condong ke belakang mengarah ke tulang selangkangan (retroversed uterus).
Semestinya, posisi rahim yang normal adalah rahim yang menghadap ke atas atau sedikit menekuk ke atas atau anteflexed uterus.
Baca: 7 Jenis Kelainan Rahim yang Membuat Wanita Sulit Hamil
Posisi rahim terbalik dialami oleh 20 persen perempuan di dunia.
Umumnya, rahim terbalik disebabkan oleh faktor genetik, atau bawaan sejak lahir.
Meskipun seringkali tak menimbulkan komplikasi kesehatan, rahim yang terbalik bisa memicu gejala yang menyakitkan atau menunjukkan adanya kelainan kesehatan lain.
Rahim yang tadinya normal juga bisa menjadi terbalik, lo.
Baca: Cegah Kanker Leher Rahim, Umur Berapa Sebaiknya Perempuan Vaksin HPV?
Salah satu faktor penyebab rahim normal menjadi terbalik adalah kehamilan, di mana rahim yang membesar namun ligamen yang menahan rahim pada tempatnya menjadi lemah.
Setelah melahirkan, rahim jadi condong ke belakang.
Penyebab rahim terbalik lainnya adalah masalah atau gangguan kesehatan reproduksi kita, misalnya penyakit peradangan panggul dan endometriosis.
Penyakit ini menimbulkan bekas luka di bagian dalam perut, sehingga menekan rahim keluar dari posisi normal.
Selain itu, menopause juga menjadi penyebab rahim terbalik.
Pada masa menopause, kadar estrogen menurun dengan cepat sehingga ligamen tidak mampu menahan rahim, sama seperti kondisi saat sedang hamil.
Namun tenang, posisi rahim terbalik tidak membuat kita susah hamil kok, seperti yang dijelaskan oleh Carolyn Kubik, dokter spesialis fertilitas dari Reproductive Health Specialist, Pittsburgh.
Keberhasilan kehamilan bisa dilihat dari kemampuan sperma untuk mencapai rahim ditentukan dayanya saat berenang menuju leher rahim.
Selain itu, juga dipengaruhi oleh konsistensi cairan serviks ketika sperma dilepaskan, dan banyak faktor lain.
Menurut Kubik, posisi rahim terbalik merupakan variasi anatomi dan merupakan hal yang normal, seperti halnya warna mata atau warna rambut masing-masing orang yang tak sama.
Baca: Pemeriksaan TORCH Saat Hamil Cegah 4 Penyakit Menular Ini pada Bayi
Namun, rahim terbalik yang dipicu oleh penyakit seperti endometriosis atau radang panggul yang justru bisa membuat kita susah hamil.
Bekas luka yang timbul karena kedua penyakit tersebutlah yang membuat sel telur sulit bergerak melalui saluran tuba falopi untuk bertemu dengan sperma.
Perawatan atau pengobatan yang dilakukan oleh dokter pada kasus rahim terbalik, sebenarnya bukan untuk mengubah posisi rahim terbalik menjadi normal, namun untuk menyembuhkan endometriosis dan radang panggulnya.
Baca: 5 Faktor yang Bantu Anda Cepat Hamil Secara Sehat dan Lancar
Jadi, kita perlu waspada, apabila saat berhubungan seks kita merasa nyeri, atau nyeri saat menstruasi.
Segera periksa pada dokter, apakah kita terkena endometriosis atau radang panggul.
Sumber : www.womens-health.co.uk, www.babycentre.co.uk
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR