Sering merasa kram perut saat sedang masa menstruasi?
Tenang, kram perut memang biasa terjadi dan hal tersebut normal, kok.
Kram perut yang seringkali begitu menyiksa ini merupakan tanda bahwa tubuh kita sebagai perempuan sedang dalam siklus yang normal.
Kram perut muncul karena kadar prostaglandin sedang tinggi.
Baca: Kenali Perubahan Tubuh Selama 4 Fase Siklus Menstruasi
Ketika menstruasi, lapisan rahim yang rusak dikeluarkan dan digantukan yang baru, bersamaan dengan itu senyawa molekul bernama prostaglandin ini dikeluarkan dan menyebabkan otot-otot rahim berkontraksi.
Tak perlu panik, kebanyakan kram perut karena menstruasi memiliki banyak penyebab, dan bukan merupakan gejala ketidaksuburan, yang menjadi momok dari banyak pasangan.
Meskipun demikian, kita tak bisa mengabaikan begitu saja kram perut, apalagi bila sakitnya tak seperti biasanya.
Nah, berikut ini adalah 7 alasan mengapa kram perut begitu menyiksa:
Kram perut saat menstruasi juga biasa disebut dengan primary dysmenorrhea, yang merupakan siklus normal pada perempuan.
Sayangnya, rasa sakit karena siklus ini tak bisa kita cegah atau diobati, kecuali hanya menunggu sakitnya reda dengan sabar.
Baca: Ini Alasan Jangan Berenang Saat Menstruasi Meskipun Darahnya Tak Keluar
Memang tak lazim ditemukan, namun faktanya ¼ dari keseluruhan perempuan di dunia ini memiliki rahim terbalik, lo.
Kondisi posisi rahim yang tak seperti biasanya inilah yang memicu munculnya nyeri pada perut ketika sedang menstruasi.
Fibroid adalah pertumbuhan daging (non-kanker) kecil yang bisa muncul di dalam atau pada dinding rahim, dan bisa menimbulkan peradangan yang akhirnya memicu rasa nyeri di perut kita.
Daging yang tumbuh ini kerap juga disebut dengan tumor fibroid atau myoma.
Baca: Mengenal 3 Jenis Miom Serta Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Endometriosis adalah radang yang berhubungan dengan produksi hormon estrogen, berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai dengan perambatan pembuluh darah hingga menonjol keluar dari rahim.
Sedangkan adenomyiosis adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium tumnbuh ke dalam dinding otot rahim.
Gejala kedua penyakit ini yang muncul pada setiap perempuan mungkin tak sama, namun kram perut yang tak biasa dan menstruasi yang menyakitkan bisa menjadi gejala yang banyak dialami bila memiliki endometriosis atau adenomyosis.
Bila kita menggunakan alat kontrasepsi seperti KB spiral atau intra uterine device (IUD), merasa kram perut yang lebih sakit daripada biasanya merupakan hal yang wajar dalam beberapa bulan pertama setelah memakai IUD.
Tenang, rasa nyeri yang lebih sakit ini merupakan respon wajar dari rahim karena masuknya benda asing.
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) bukan sekadar infeksi pada organ reproduksi kita, lo.
PID bisa terjadi karena penanganan sexual transmitted disease (STD) yang tidak baik.
Hati-hati, PID bisa mengganggu kesuburan dan berisiko hamil ektopik, atau kehamilan yang berkembang di luar rahim.
Baca: Benarkah Minuman Bersoda Bikin Haid Lancar?
Bukaan serviks yang kecil atau uterine cervical stenosis adalah kondisi di mana terjadi penyempitan di bagian celah terbuka pada tulang belakang, sehingga menyebabkan sumsum tulang belakang yang berisi saraf tertekan.
Kondisi ini membuat kram perut sangat menyiksa, meskipun keluarnya darah menstruasi normal.
Meskipun demikian, perlu diingat ya, bahwa kram perut saat kita menstruasi merupakan hal yang normal.
Namun, bila kita menemukan gejala yang tak biasa saat kita menstruasi, lebih baik konsultasikan pada dokter, ya.
Sumber : www.bustle.com
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR