Secara tiba-tiba mengalami kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi otot di wajah yang bersifat sementara?
Bisa jadi Anda mengalami bell’s palsy.
Bell’s palsy akan menyebabkan bagian di salah satu sisi wajah kita terlihat turun atau melorot.
Kondisi tersebut disebabkan karena adanya ganguan pada saraf di wajah.
Gangguan saraf tersebut bisa menyebabkan gangguan pada indera pengecap kita, dan juga mempengaruhi pada produksi air mata dan air liur.
Kondisi ini terjadi tiba-tiba, biasanya terjadi di malam hari, dan bisa hilang dalam waktu beberapa minggu.
(Baca: Menderita "Bell Palsy" Usai Diberi Vaksin, Siswa Ini Harus Jalani Fisioterapi)
Bell’s palsy bukan merupakan stroke atau transient ischemic attack (TIA).
Meskipun gejalanya sama yaitu menyebabkan kelumpuhan pada saraf wajah, namun stroke lebih disebabkan karena kurangnya pasokan darah ke otak yang terputus karena adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
(Baca: Kenali 2 Jenis Stroke yang Menyerang di Usia Muda Ini)
Sedangkan penyebab bell’s palsy sendiri belum bisa diketahui secara pasti.
Namun, pada kebanyakan kasus bell’s palsy disebabkan karena virus herpes yang juga bisa membuat demam.
(Baca: Seram! Sering Meminjam dan Pulas Lipstik dengan Jari Bisa Tertular Virus Herpes)
Alasan lainnya, adanya gangguan saraf pada salah satu sisi wajah karena adanya peradangan.
Ada beberapa gejala dari bell’s palsy, yaitu salah satu sisi wajah yang tiba-tiba lemah atau lumpuh, sehingga terkadang susah untuk menutup mata.
Selain itu, banyak berliur, masalah pada mata seperti mata kering atau banyak berair mata, kehilangan indera pengecap, sakit pada belakang telinga, bagian wajah mati rasa, dan sensitif terhadap bunyi-bunyian.
(Baca: Hati-hati, Terlalu Keras Mengayun Bayi Bisa Sebabkan Kelumpuhan Otak)
Untuk mengobati bell’s palsy, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan.
Bila bell’s palsy menyerang bagian mata, kita bisa menggunakan air mata artifisial agar mata tak kering, menggunakan penutup mata saat tidur, dan menggunakan kacamata selama beraktivitas.
Bila gangguan terjadi pada mulut, selalu jaga mulut tetap bersih terutama setelah makan, makan dengan perlahan, dan kunyah makanan dengan baik.
Untuk sementara bisa konsumsi makanan yang lembut dahulu, seperti misalnya yogurt.
Namun, bila kondisi tak membaik, segeralah periksakan pada dokter agar diberi penanganan yang optimal.
Sumber : www.webmd.com
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR