Merasa putus asa, Li menelepon polisi untuk melaporkan kehilangan anaknya, yang beberapa hari kemudian ditemukan polisi di pinggir jalan.
Sang nenek, Tan Ying yang berusia 67 tahun mengatakan, kelahiran Jiang membawa kesedihan luarbiasa bagi keluarganya.
“Bahkan sampai sekarang, saudara kami masih meneteskan air mata setiap membicarakan Jiang,” tuturnya.
Li sendiri, memutuskan akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya. Maka, sejak usia Jiang delapan bulan, ia sudah diajari melakukan berbagai macam hal dengan kakinya.
“Li akan duduk di ujung tempat tidur dengan tangan ke belakang, untuk mengajari Jiang bagaimana memegang benda-benda dan menulis dengan kakinya,” kenang Tan.
Semua kerja keras Li akhirnya terbayar.
Meski Li mengkhawatirkan apakah Jiang akan menemukan istri kelak, ia berharap Jiang akan mengembangkan bakat melukisnya.
Kakak perempuan Jiang yang berusia 18 tahun akan lulus SMA tahu ini.
Sedangkan ayahnya, Jiang Ping yang berusia 41 tahun, bekerja sebagai desainer interior.
Setelah menjalani sidang gugatan selama tiga tahun terhadap rumah sakit tempat Jiang lahir, keluarga ini menerima kompensasi 300 ribu yuan atau sekitar Rp577 juta.
Source | : | chinadaily.com |
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR