Abby pun berjuang sekuat tenaga namun dokter mulai kehilangan harapan saat mengetahui penyakitnya saat itu mulai menyerang sumsum tulangnya.
Mei 2016, Abby mengalami gagal ginjal dan dia harus menjalani cuci darah 24 jam sehari.
"Dia menjadi benar-benar tidak bergerak, gerakan apapun menyakiti dia dan dia hampir tidak berbicara. Dokter mengatakan kepada kami bahwa sudah waktunya untuk melepaskannya, dia hanya bangun satu jam setiap hari," ujar Patty.
Saat itu dokter memvonis Abby hanya dapat bertahan hidup selama 48 jam atau dua hari.
Keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa pulang Abby dan menghabiskan sisa-sisa hidupnya sebelum ajal menjemputnya.
Kedua orangtua Abby yakni Patty dan Joe sibuk mempersiapkan pemakaman tapi kemudian Abby terbangun dan dia semakin kuat seiring berjalannya waktu.
"Kami tidak bisa mempercayainya, dalam hitungan hari, minggu, bulan dia mulai berjalan dan semakin kuat. Ini adalah keajaiban mutlak," seru Patty dengan penuh kebahagiaan.
Source | : | lifedaily.com |
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR