Tim kepolisian Mapolsek Tambora, Jakarta Barat mengaku alami kesulitan saat memintai keterangan IM (5).
Saat pelaksanaan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) beberapa waktu lalu, IM, bocah laki-laki korban penganiayaan di Mal bilangan Jakarta Barat, cenderung diam saat ditanyai petugas.
Bahkan sesekali IM terlihat berlarian keluar ruangan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sambil berkata, "Yuk pulang yuk, didalam rame banyak orang, males ah," ucap IM dengan polos.
(Baca : Ini Dia Sosok Bupati Cantik Yang Jadi Buah Bibir Netizen )
"Iya kita musti bersabar ya, kan kondisinya juga korban ini masih sangat trauma, dia masih takut kalau dikelilingi orang banyak, mangkanya kita kasih mainan," ujar Kapolsek Tambora, Kompol M. Syafi'i saat dijumpai NOVA.id di Mapolsek Tambora beberapa hari lalu.
Setelah hampir empat jam ditanyai, akhirnya IM diperbolehkan pulang oleh tim penyidik di unit PPA.
"Ditanyai 10 sampe 15 pertanyaan, semua dijawab tapi emang agak susah karena anak gak fokus dan belum terbuka. Tapi cukup kok dengan keterangan yang ada," ujar Daniel Sony Pardede selaku perwakilan dari LBH Mawar Saron.
Meski belum adanya pendampingan khusus dari seorang psikolog anak, kabarnya kedepannya IM dan keluarga akan mulai jalani terapi psikis dengan psikolog dengan bantuan P2TP2A DKI Jakarta.
"Iya penangan dibantu tetap dari P2TP2A yang akan memberikan terapi untuk pemulihan. Ya kita masih berproses semua..." ujar Sylvia selaku perwakilan dari P2TP2A Jakarta.
(Baca: Jangan Kebanyakan Melarang Anak Kalau Tak Mau Efek Buruk Ini Terjadi Pada Fisik dan Mentalnya)
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR