NOVA.id - Satu rumah beratap rumbia yang berada di tengah sawah di RT 5 Desa Kelampayan Ilin, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan itu tampak usang.
Rumah itu ditinggali Syamsi (60) bersama istri dan lima orang anak-anaknya yang masih sangat kecil.
Rumah itu, terlihat begitu memprihatinkan. Tongkat penahan rumah yang terbuat dari bambu sudah lapuk bahkan sebagian sudah patah sehingga rumah Syamsi terlihat miring.
Baca juga: Duh, Gadis Ini Kejang-kejang karena Bermain Gadget Terlalu Lama
Sebagian besar atap rumah berbahan rumbiah itu pun bocor. Syamsi tidak kuasa untuk memperbaiki rumahnya yang nyaris roboh itu.
Syamsi terlihat duduk di teras rumahnya yang atapnya sangat rendah bersama dengan anaknya bernama Maulidah (5).
Kondisi Syamsi tampak lemah. Dia sehari-hari hanya bisa duduk dan sesekali melangkah pelan ke bagian rumahnya yang sudah nyaris roboh.
Kehidupan rumah tangga Syamsi saat ini ditopang oleh sang Istri, Amsah (40). Wanita yang memberikannya enam orang anak itu, bekerja sebagai buruh tani.
Baca juga: Seorang Ibu Tembak Mati Pemerkosa Anaknya, Kasih Ibu Sepanjang Masa?
"Ini istri saya masih kerja jadi buruh tani memanen padi. Hasilnya sih minim sekali hanya Rp 50 ribu sehari," kata Syamsi. (*)
Artikel ini pernah tayang di tribunnews.com dengan judul, "Satu Keluarga Tinggal di Gubuk yang Nyaris Roboh."
KOMENTAR