Mengesampingkan ego tidak mudah, mengingat kehidupan dan kesejahteraan anak sangat bergantung pada orang tuanya.
Meski demikian, kita juga harus tetap memenuhi kebutuhan diri sendiri dan pasangan.
2. Pelajari Cara Mengurus Anak
Tidak ada salahnya jika mengikuti kelas ibu dan balita (anak usia 0-5 tahun) untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam merawat, mendidik, ASI dan MPASI, penyakit, hingga tumbuh kembang anak.
Jangan sampai mengalami kepanikan atau membahayakan anak karena tidak punya bekal apa-apa.
Baca juga: Curhat Mengharukan Ibu Kandung Zahara, Anak Adopsi Angelina Jolie
3. Atasi Tekanan Sosial
Di era digital seperti saat ini, informasi baru cepat sekali berputar. Tak sedikit ibu-ibu baru merasa kewalahan dalam memilih mana yang terbaik untuk anak-anak mereka.
Baik secara sadar atau tidak, hal itu menimbulkan rasa kompetisi. Sebaiknya, lakukan riset terlebih dahulu mengenai baik dan buruknya suatu metode yang hendak diikuti.
Jika perlu konsultasilah ke tenaga profesional. Ingat, tidak perlu selalu ikut tren untuk terlihat keren.
4. Ambil Keputusan Membesarkan Anak
Kita perlu mendiskusikannya dengan pasangan dan melakukan trial and error sendiri.
Misalnya menggunakan popok sekali buang atau popok kain yang cuci-kering-pakai. Dengan mencoba beberapa hal, kita akan tahu, mana yang ‘klik’ untuk kita dan anak.
Baca juga: Melahirkan Anak Pertama, Ibu Ini Kaget Saat Lihat Bayinya, Ternyata Ini Penyebabnya
Jika sudah menemukan yang sesuai, berkomitmenlah untuk meneruskannya tanpa ragu dan takut.
Eveline/Tabloid NOVA
KOMENTAR