(Baca juga : Jangan Kaget, Ternyata Ini Alasannya Mengapa Miss V Bisa Kendur!)
Selain itu, Profesor Dariush Mozaffarian dari Tufts University of AS juga menjelaskan bahwa orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini pada umumnya sehat dan tidak diberi panduan khusus tentang apa yang harus dimakan.
Namun, jika kita memiliki kadar omega-6 yang tinggi dalam darah, artinya peluang kita memiliki diabetes tipe 2 lebih rendah.
Sementara itu, ada juga laporan yang menyatakan bahwa omega-6, yang ada pada kacang dan minyak biji-bijian tidak baik bagi kesehatan.
Misalnya, seperti pada minyak kedelai, bunga matahari, dan kacang-kacangan.
(Baca juga : Ternyata Bukan Karena Pola Makan, Hal Ini yang Bikin Kita Gemuk Seiring Bertambahnya Usia)
Dijelaskan bahwa omega-6 yang ada di sana bisa mengakibatkan terjadinya peradangan, yang menyebabkan meningkatnya risiko penyakit kronis.
Tapi justru sebaliknya, bertentangan dengan laporan tersebut, sebuah penelitian baru yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Lancet Diabetes dan Endokrinologi mengeksplorasi masalah ini.
Selama penelitian, periset menemukan bahwa individu yang memiliki kadar asam linoleat yang tinggi, terutama lemak omega-6, memiliki 35 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di masa depan.
Seperti yang kita ketahui, diabetes adalah salah satu penyakit gaya hidup yang paling banyak diderita di dunia saat ini.
(Baca juga : Gagal Bikin Bolu Kukus Layaknya Buatan Bakery? Jangan Lakukan 6 Kesalahan Ini Lagi!)
Asam linoleat sendiri dikaitkan dengan risiko rendah, sementara kadar asam arakidonat tidak terkait secara signifikan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Menurut Wu, beberapa ilmuwan telah berteori bahwa omega-6 berbahaya bagi kesehatan.
Tapi, ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian global yang besar ini, hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan mengenai bahaya dari lemak omega-6 terhadap diabetes.(*)
Putri Amalia Irawan
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR