NOVA.id - Komisi Perlindungan Anak (KPAI) memaparkan dari tahun 2011 hingga 2016 terdapat peningkatan kasus perbuatan tidak menyenangkan atau bullying di kalangan pelajar Indonesia.
Kondisi inilah yang menjadi perhatian YUPI meluncurkan kampanye Let's Speak Up! yang bertujuan menyebarkan sikap positif untuk meningkatkan prestasi anak muda.
Kampanye yang sudah digelar dari September 2017 ini merupakan salah satu bentuk ajakan YUPI kepada berbagai kalangan secara berkesinambungan menyuarakan pentingnya sikap positif pada generasi muda.
(Baca juga: Sambut Akhir Tahun, Inilah Tips Liburan Seru dan Nyaman Bersama Keluarga)
"Bullying menjadi masalah serius di kalangan anak-anak remaja karena memiliki dampak psikologis dan juga dapat membuat prestasi mereka di sekolah menurun. Pada jangka panjang bully dapat mempengaruhi kualitas hidup pada masa dewasa," ucap Anna Lumintang, Marketing Manager PT. Yupi Indo Jelly Gum pada Press Conference di kawasan Jakarta Pusat, (2/11).
Perilaku bully muncul karena adanya kesenjangan kekuatan antara korban dan pelaku yang diikuti dengan pengulangan perilaku, dan ini membahayakan korban dan pelaku sendiri.
"Banyak dampak yang bisa terjadi dari kasus bully baik secara psikologis, mental, dan juga fisik. Seringkali yang terjadi adalah remaja belum dapat mengidentifikasi hal-hal di sekeliling mereka, sehingga tidak mendapatkan solusi dan mencari jalan keluar dengan membully," jelas Yasinta Indriantim M.Psi, psikolog dari EduPsycho Research Institute.
(Baca juga: Baru Saja Melahirkan, Acha Sukses Turunkan Berat Badan dan Kembali Singset, Ternyata Ini Rahasianya)
Kampanye Let's Speak Up sendiri memiliki beberapa rangkaian dimulai dari edukasi ke sekolah yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, ditutup dengan YUPI Got Talent, sebagai ajang para remaja untuk berekspresi serta menunjukkan bakat pada Januari 2018.(*)
Cecilia Ardisty
Ternyata Ini Usia Ideal si Kecil Pisah Kamar dan Cara Agar Anak Mau Tidur Sendiri
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR