NOVA.id - Kesemutan adalah sebuah kondisi yang umum kita rasakan, terutama setelah lama duduk bersila, atau tangan tertindih ketika tidur.
Pada beberapa kasus, kita sering mengalami kesemutan berlebihan.
Nah, bila itu yang terjadi, ibu sebaiknya berhati-hati, karena itu bisa menjadi pertanda beberapa penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah.
(Baca juga: Perkuat Mental dari Psikolog Hingga Treatment Session di Hari Kedua PIN 2017)
Paresthesia atau kesemutan kronis sering merupakan simtom dari penyakit neurologis atau trauma kerusakan saraf.
Penyebabnya adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf pusat seperti stroke dan stroke mini, multiple sklerosis, mielitis transversa, dan ensefalitis.
Tumor maupun lesi vaskular yang menekan otak atau sumsum tulang juga bisa menimbulkan paresthesia.
(Baca juga: Warkop Purnama, Warung Kopi Langganan Bondan Winarno Ketika Rindu Suasana Jadul)
Sindrom saraf seperti sindrom saluran carpal (CTS) bisa merusak saraf perifer dan menyebabkan paresthesia diiringi rasa nyeri.
Namun, kebanyakan dari kita sering merasakan kram atau kesemutan di bagian kaki.
Dehidrasi, kurangnya mineral tubuh seperti, potassieum, kalsium, dan magnesium, serta aktivitas tertentu yang berlebihan.
(Baca juga: Berangsur Membaik, Selang Ventilator Edison Wardhana Sudah Dicabut)
Ketika berolahraga misalnya, tubuh akan mengeluarkan kalsium bersaman dengan keringat, sehingga mudah terjadi kurangnya kalsium dalam tubuh.
Kurangnya kalsium bisa membuat otot berkontraksi, yang sering kita sebut sebagai kesemutan atau kram.
Selain itu, yang perlu diperhatikan, kesemutan juga ternyata merupakan gejala dari beberapa jenis penyakit.
(Baca juga: Selamat! Inilah Nama-nama Peraih Penghargaan Perempuan Inspiratif NOVA (PIN) 2017)
Dan berikut sejumah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.
1. Diabetes Melitus (DM)
Kesemutan pada pasien DM merupakan gejala adanya kerusakan pada pembuluh darah.
Akibatnya darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang.
Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.
(Baca juga: Lewati Masa Kritis, Edison Wardhana Kini Mulai Bisa Kenali Orang dan Komunikasi)
2. Stroke
Kesemutan juga dapat menjadi tanda dari stroke ringan.
Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusaka saraf setempat.
Gejala lain yang muncul seperti, rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.
(Baca juga: JEC Resmikan Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ) Pertama di Indonesia)
Gejala kesemutan sendiri berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam.
Biasanya terjadi waktu tidur atau saat baru bangun tidur.
Kondisi seperti ini harus segera ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
(Baca juga: Tenang, Membuat Kuah Soto yang Harum dan Bebas Bau Langu Bisa dengan Cara Mudah Ini)
3. Penyakit Jantung
Kesemutan terjadi juga bisa karena adanya komplikasi jantung dengan sarafnya.
Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel.
Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.
Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah.
Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
(Baca juga: Tak Hanya Bermanfaat untuk Menurunkan Berat Badan, Lemon Juga Memiliki 5 Khasiat Lain yang Luar Biasa)
4. Infeksi Tulang Belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tidak dapat digerakan.
Penderita juga tidak dapat mengontrol buang air kecil, buang air besar pun sulit.
Penyakit in dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang).
Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya.
Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai mengalami lumpuh.
(Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya)
5. Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal.
Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk.
Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh. (*)
(Artikel ini pernah tayang di laman Nakita dengan judul Jangan Anggap Sepele! Sering Kesemutan Bisa Jadi Gejala Beberapa Penyakit Berikut)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR