NOVA.id - Penderitaan masyarakat Rohingya seakan tak ada hentinya.
Setelah terusir dari kampungnya, etnis Rohingya juga masih mengalami penindasan.
Salah satunya beberapa kaum perempuan yang berada di penampungan Cox’s Bazar, Bangladesh dijual untuk budak seks.
(Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya)
Melansir Kompas.com dari laman Al Jazeera, seorang remaja usia 15 tahun mengisahkan nasibnya yang dijual menjadi budak seks saat sampai di Bangladesh.
Khartoun (bukan nama sebenarnya), sebelumnya berhasil melarikan diri dari operasi militer yang brutal di Myanmar.
Ia membebaskan dirinya sendirian karena kedua orang tua dan kakaknya terbunuh saat kebakaran menghanguskan desanya dalam operasi militer di Myanmar.
Diketahui, gadis ini tiba di Bangladesh pada September lalu.
(Baca juga: Miris! Ibunya Terkena Stroke, Remaja 13 Tahun Ini Justru Dijual Sang Bibi ke Pria Hidung Belang)
Kemudian ada dua perempuan lain menyusulnya di pantai dan mengatakan akan membantunya.
"Mereka berkata padaku jika aku pergi bersama mereka, mereka akan menjagaku dan menjodohkanku dengan seorang lelaki," ungkapnya.
Tetapi kejadiaan naas malah terjadi pada Khartoun.
(Baca juga: Mengejutkan, Perut Jennifer Dunn Terlihat Membuncit Saat Liburan ke Bali, Ternyata Ini Pendampingnya)
Bukan membantunya, dua perempuan tersebut justru mengunci Khartoun selama tiga pekan dan dijual kepada seorang lelaki Bangladesh.
Karthoun pun diperkosa dan dilecehkan secara seksual selama 12 hari oleh lelaki tersebut.
"Lelaki itu berkata akan mencekikku dan menikamku. Dia terus bilang akan membunuhku," jelas Khartoun.
Setelah puas mencurahkan kebiadapannya, lelaki itu mengembalikan Khartoun pada perempuan yang menjualnya.
(Baca juga: Bugar dan Sehat dengan Olahraga Ini, Bisa Dilakukan Kapan dan di Mana Saja, Loh!)
Mereka meninggalkan Khartoun di tenda penampungan di Kutupalong tempat tinggalnya sekarang.
Sementara itu aksi perdagangan tersebut telah memakan korban tewas karena diseranng oleh kelompok kriminal.
Hal ini disebutkan langsung oleh agensi bantuan di wilayah tersebut.
(Baca juga: Sarapan Nikmat Anti Repot, Coba Tips Menggunakan Bumbu Ini)
Sebuah organisasi yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan jika beberapa perempuan Rohingya yang diculik oleh para pedagang manusia dimulai dari usia 13 tahun.
Disebutkan oleh PBB dan agensi bantuan jika perdagangan seks di penampungan pengungsi etnis Rohingya makin memburuk.
Gelombang pengungsi pun mencapai hingga 620.000.
(Baca juga: Psst... Teknik Ini Bisa Bikin Gairah Seks Kembali Naik)
Olivia Headon selaku Kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan jika diperlukan tindakan cepat untuk menjamin keamanan para perempuan di tenda penampungan di Bangladesh.
"Ada banyak orang di penampungan Cox's Bazar. Kami tahu bahwa ada tindak kriminal baru yang harus segera ditangani," paparnya.
(Baca juga : Jangan Panik, Atasi Kulit Kaki Kering dengan Cara Ampuh Ini)
Pada tahun 2015 lalu, pemerintah Thailand mengungkap jaringan perdagangan manusia terhadap warga Rohingya.
Mereka ditahan di tengah hutan pada tenda-tenda.
Bahkan sebelumnya pemerintah Thailand menemukan 36 jenazah dalam kondisi terkubur secara dangkal di perbatasan Thailand-Malaysia.(*)
(Veronika Yasinta/Kompas.com)
Penulis | : | Winggi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR