Di sana, ia ditempatkan dengan dua perempuan muda lainnya di sebuah loteng. Lalu, ia diminta untuk menanggalkan pakaiannya.
Katanya, hal itu diperlukan untuk memeriksa apakah Woworuntu memiliki penyakit kulit atau tidak.
Woworuntu pun menolak permintaan tersebut. Namun, seornag pria yang menyuruhnya malah menodongkan pistol ke dahinya.
Setelah itu, ia dibawa kepada pelanggannya.
Kemudian, ia menceritakan bahwa dirinya dijual dengan harga $120 hingga $350 apabila dirupiahkan, saat itu sama dengan Rp 1,2 juta hingga Rp 3,5 juta.
"Setiap 45 menit, saya dijual seharga $ 120 sampai $ 350," kata Woworuntu.
"Saya diperdagangkan di Brooklyn, Queens, Manhattan, sebelumnya di Foxwoods Casinos," tukasnya.
Ketika Woworuntu mendengar dia dikirim ke Boston untuk bekerja, dia membuat rencana untuk melarikan diri.
Dia berada di sebuah rumah di Sunset Park, Brooklyn, dan mengatakan bahwa dia memanjat di ambang jendela kamar mandi lantai dua.
Tak sampai disitu, ia pun memutuskan untuk melompat.
Tak sendiri, ia juga pergi dengan seorang gadis berusia 15 tahun.
Keduanya berhasil naik taksi ke Manhattan dan mendarat di sebuah hotel, dimana Woworuntu mengatakan bahwa mereka check in dengan sejumlah uang yang mereka punya.
Source | : | Nova |
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR