NOVA.id- Ada berbagai macam diet untuk bisa membantu kita mendapatkan tubuh sekaligus berat badan yang ideal.
Belakang ini diet yang sedang menjadi perbincangan hangat di sosial media yakni diet waterfast.
Namun meski sedang naik daun, disarankan untuk tidak mencobanya karena berpotensi berbahaya, melansir The Independent.
(Baca juga: Cerdas Merawat Gigi untuk Gigi Sehat dan Senyum Menawan)
Diet 'water fasting' yang kontroversial ini memiliki program yang sebenarnya tidak masuk ke dalam pola hidup sehat yang sesungguhnya.
Diet ini menganjurkan kita tidak mengonsumsi apapun.
Satu-satunya yang dikonsumsi hanyalah air.
Tentu saja akan membawa kita pada rasa lapar yang berlebih.
(Baca juga: Wah, Ternyata Ini Dia Khasiat Mengonsumsi Pisang di Pagi Hari yang Tak Kita Duga!)
Seorang broker real estate yang berbasis di New York, Elan Kels mencoba melakukan diet ini.
"Idenya adalah: Anda bisa melakukannya selama Anda memiliki lemak di tubuh Anda, dan itulah yang memberi Anda energi," katanya kepada New York Post.
Dia bermaksud tidak mengonsumsi apapun kecuali air selama 47 hari.
(Baca juga: Ternyata Inilah 4 Hal yang Bisa Membuat Bercinta Semakin Menyenangkan dan Tak Terlupa)
Lima hari kemudian, dia menjelaskan bahwa dia merasa sangat bersemangat dan fokus.
Namun pada hari ke 28 ia justru tidak memiliki tenaga untuk bangun dari tempat tidur pada pagi hari dan memutuskan untuk menyerah.
Diet ini bukan sesuatu yang dianjurkan oleh para ahli.
Pekerja sosial klinis, Joanne Labier mengatakan kepada New York Post jika diet tersebut sebenarnya merupakan bentuk makan yang tidak teratur.
(Baca juga: Wow! Kalahkan Raisa dan Chelsea Islan, Natasha Wilona Masuk Daftar 100 Wajah Tercantik di Dunia)
"Ada banyak hal buruk tentang 'diet' ini," kata ahli diet Jo Travers.
"Untuk permulaan hampir tidak ada vitamin dan mineral," kata penulis The Low-Fad Diet kepada The Independent.
"Kebanyakan vitamin larut dalam air dan tidak bisa disimpan sehingga Anda membutuhkannya secara teratur sepanjang hari. Lalu tidak ada protein, yang berarti tubuh harus memecah otot agar bisa mendaur ulang asam amino ke dalam hormon dan enzim agar tetap hidup.
"Anda pada dasarnya kelaparan sendiri dan itu datang dengan risiko kesehatan yang besar." jelasnya.
(Baca juga: Wajib Tahu! Ini Dia Daftar Negara dengan Upah Lebih Tinggi dari Amerika Serikat)
Travers menambahkan bahwa masalah utama dengan diet adalah bahwa hal itu disebut sebagai 'pembersihan' di media sosial.
"Bahasa ini sangat menyesatkan."
"Diet seimbang yang sehat disebut diet seimbang yang sehat karena sehat dan seimbang. Ini bukan," tambahnya.
Spesialis Ahli Nutrisi dan Gangguan Makan Harley Street Rhiannon Lambert setuju jika diet "puasa air" pada dasarnya identik dengan kelaparan.
(Baca juga: Disebut-sebut Selingkuh dengan Raffi Ahmad, Ternyata Nagita dan Ayu Ting Ting Dulu Sedekat Ini Loh)
"Dengan adanya hubungan tidak sehat dengan makanan, pelaku diet kelaparan cenderung akan mendapatkan berat badan dalam jangka panjang," jelas Lambert
"Ini karena ketika Anda menyangkal kalori yang dibutuhkan tubuh, metabolisme Anda melambat dalam upaya untuk menghemat bahan bakar kalori dan mungkin akan terganggu meski akan mendapatkan kembali kebiasaan makan yang normal," katanya kepada The Independent.
"Pada akhirnya, jenis makanan ini akan menyebabkan kekurangan gizi yang parah dan mungkin kehilangan otot rangka," tambahnya. (*)
KOMENTAR