"Diet terputus-putus tanpa pengurangan asupan kalori bisa menjadi pendekatan pencegahan dan terapi terhadap obesitas dan gangguan metabolisme," salah satu penulis studi, Kyoung-Han Kim, PhD, mengatakan kepada Science Daily.
Menurut para peneliti, hal ini karena diet intermiten memicu reaksi kekebalan pada sel lemak.
Sel darah putih yang dikenal sebagai makrofag anti-inflamas, merangsang sel-sel lemak untuk membakarnya.
(Baca juga: Setiap Perempuan Pasti Setuju, Inilah Cara Memanjakan Diri Agar Terhindar dari Stres)
Para penulis juga menemukan jika perubahan pembakaran lemak dimulai setelah satu hari diet.
Jadi jika kita tidak yakin dengan diet setiap hari ketiga selama 16 minggu, tidak masalah.
Para periset juga menemukan jika diet selang-seling ini bisa memberikan manfaat serupa hanya dalam waktu enam minggu. (*)
KOMENTAR