Dengan begitu kita bisa meningkatkan kadar serotin kita sekali lagi dan menghibur diri kita.
Meskipun banyak orang diyakinkan oleh teori ini, McGrice mengakui jika tidak ada bukti pasti ketidakseimbangan hormon benar-benar berperan dalam mempengaruhi keinginan saat menstruasi.
Dengan pemikiran tersebut, para periset memutuskan untuk menyelidiki kemungkinan alasan psikologis di balik kebutuhan bulanan kita untuk makan cokelat.
McGrice mengutip sebuah penelitian tahun 2004, di mana hasrat cokelat pada perempuan Spanyol dan Amerika.
(Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Sang Atlet Angkat Besi Berselingkuh dengan Anak Kelas 2 SMK)
Banyak perempuan Amerika secara khusus memilih siklus haid mereka sebagai waktu yang paling tepat untuk merasakan keinginan untuk makan cokelat.
Sementara, sejumlah perempuan Spanyol mengatakan jika mereka sangat menginginkan cokelat saat makan malam atau saat bekerja, dibandingkan waktu masa menstruasi.
Inilah sebabnya mengapa orang sekarang telah dituntun untuk percaya bahwa hasrat ingin cokelat disebabkan oleh isyarat yang telah kita ajarkan pada diri kita sendiri.
Banyak perempuan mengasosiasikan menstruasi dengan makan cokelat, karena itulah mereka sekarang secara otomatis mendambakan cokelat sebelum atau saat menstruasi, mungkin bisa disebut sebagai sugesti diri.
(Baca juga: Ingin Berat Badan Turun Sekaligus Buang Racun dalam Tubuh? Cukup dengan Konsumsi 4 Jenis Minuman Segar Ini)
"Setelah meninjau penelitian saat ini, saya percaya bahwa keinginan cokelat sebelum menstruasi kita adalah campuran antara pengkondisian fisiologi, psikologi dan budaya," McGrice menyimpulkan.
"Perubahan hormonal kita selama hari-hari menjelang siklus menstruasi membuat kita merasa stres dan lelah, yang coba kita lenyapkan dengan menikmati makanan kenyamanan favorit kita.
"Ini akhirnya menciptakan siklus dimana kita mendambakan makanan tinggi lemak dan gula saat kita mengalami menstruasi setiap bulan." lanjutnya. (*)
KOMENTAR