"Saya menulis kesaksian ini dalam keadaan menangis haru oleh karena kemurahan Tuhan sehingga kami masih bisa hidup," tulis Randa.
Baca juga: Viral Video Iqbaal Ramadhan Pelukan dengan Vanesha Prescilla, Begini Penjelasan Iqbal
Randa bercerita, saat itu, Senin 5 Februari, mendekati Manado cuaca hujan sangat deras.
Manado memang dalam beberapa hari terakhir dilanda hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang.
"Pesawat kami memasuki awan gelap yang tebal, lalu hujan dengan kilat gemuruhnya. Hanya dalam hitungan detik pesawat kami mengalami gangguan keseimbangan sehingga terjadi manuver-manuver (naik-turun-kanan-kiri) yang membuat suasana saat itu mencekam," tulis Randa.
Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya
Teriakan penumpang disertai tangisan kepanikan dan doa berlangsung sekitar 38 menit. Saat itu Randa memeluk istrinya. Mereka menangis dan berdoa meminta pertolongan Tuhan.
"Kami memanggil nama Tuhan Yesus dan berdoa penyerahan karena saat itu di pikiran kami, hidup kami akan berakhir," lanjut Randa dalam postingan-nya.
Di tengah kepanikan 119 penumpang pesawat jenis Boeing 735 itu, pilot berhasil mengendalikan pesawat dan membawa pesawat landing dengan selamat di landasan pacu Bandara Sam Ratulangi Manado.
"Pesawat mendarat dengan selamat, seluruh penumpang juga selamat. Kami akan berkunjung ke beberapa penumpang nantinya, untuk membantu mereka tidak trauma berkepanjangan," jelas Achmad.
Baca juga: Sering Dihindari, Ternyata Berdiri Selama 6 Jam Bisa Turunkan Berat Badan
Saat pesawat telah mendarat dengan selamat, seluruh penumpang melantunkan ucapan syukur sambil berpelukan satu sama lain.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR