Hasilnya pun mengejutkan, mereka mengalami perubahan berat badan, metabolisme, hingga pembakaran lemak.
Para peneliti menemukan jika saat mereka makan lebih larut, berat badan, insulin, glukosa pyasa, kolesterol, dan level trigliserida mereka menjadi buruk.
(Baca juga: Banyak yang Keliru, Ternyata Obat Kumur Tak Perlu Dipakai Setiap Hari! Ini Penjelasannya)
Selain itu juga ditemukan masalah pada perubahan hormon.
Ternyata pergeseran waktu makan berpengaruh pada tertundanya lonjakan hormon ghlerin yang merangsang nafsu makan dan memperlambat pelepasan leptin yang merupakan hormon pemberi sinyal rasa kenyang.
Makan lebih awal akan menghindarkan kita dari keinginan makan dan ngemil di larut malam.
Namni Goel, PhD selaku pimpinan penelitian ini mengatakan, studi mengenai kurang tidur menemukan bahwa kekurangan waktu tidur akan berdampak buruk pada berat badan dan metabolisme, karena makan larut malam kadang bisa menjadi bagian di dalamnya.
(Baca juga: Fitnah di Balik Perceraian Ahok dan Veronica, Adik Kandung Ahok Sampaikan Hal Ini dengan Tegas!)
Namun, penemuan terbaru menemukan bahwa makan malam lebih awal bisa memberikan manfaat dan dampak baik terhadap pola tidur.
"Makan lebih larut berdampak negatif pada berat badan, energi dan hormon, seperti glukosa tinggi dan insulin, yang menjadi penyebab diabetes. Kemudian juga kadar kolesterol dan trigliserida naik, yang menjadi penyebab penyakit kardiovaskular dan masalah kesehatan lainnya," jelas Goel. (*)
(Kompas.com /Nabilla Tashandra)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR