Tetapi, kortisoljuga merupakan 'hormon kewaspadaan' karena saat tubuh merasa tertekan, secara otomatis kewaspadaan akan meningkat.
Ahli chronopharmacologists mengatakan, mengonsumsi kafein saat tubuh berada dalam kondisi kortisol tinggi akan membuat produksi kortisol menurun.
Ini yang menyebabkan manfaat kafein tidak akan terasa sekaligus melawan kortisol yang ada.
(Baca juga: Pelaku Penembakan yang Tewaskan Belasan Orang di SMA Florida Ternyata Adalah Mantan Murid yang Dikeluarkan)
Lebih parahnya lagi, keadaan ini akan mengembangkan toleransi terhadap kopi, atau bahkan membuat kita kecanduan kafein.
Jadi jika kita ingin manfaat kopi lebih terasa, cobalah untuk menunggu satu jam setelah bangun tidur sebelum menyeduh secangkir kopi.
(Baca juga: Semua Orang Tua Tentu Ingin Buah Hatinya Cerdas, Ternyata Begini Caranya!)
Selain itu kita juga bisa menikmati kopi antara pukul 13.00-17.00 dan sekitar pukul 18.30.
Di jam-jam inilah dipercaya menjadi masa di mana hormon kortisol belum mencapai puncak produksi. (*)
(Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)
KOMENTAR