Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kekurangan suplai penting, khususnya darah, menyebabkan 26.000 perempuan meninggal saat melahirkan di Nigeria setiap tahun.
Di seluruh dunia, kelangkaan ini adalah penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan.
Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!
Untuk mengatasi masalah ini, Giwa-Tubosun menghabiskan waktu setahun untuk berkonsultasi dengan para ahli dan mempelajari sebanyak mungkin yang ia bisa.
“Segera saya menyadari bahwa masalah ini lebih besar dari yang saya perkirakan. Masalah ini berdampak pada perempuan, tentu saja, tapi juga anak-anak di bawah usia lima tahun yang terjangkit malaria, korban kecelakaan, pasien kanker, pasien dialisis ginjal, korban kecelakaan mobil…. Nyatanya, satu dari tiga orang di rumah sakit memerlukan darah.”
Dia juga menemukan bahwa masalahnya bukan hanya kelangkaan darah, tetapi masalah lainnya adalah ketika rumah sakit tidak mengetahui bank darah mana yang memiliki golongan darah yang mereka butuhkan saat itu, dan darah tidak diangkut dalam kondisi yang tepat atau dikirim dengan cepat.
Dia dan dua orang ahli IT duduk bersama di meja dapurnya di Lagos, dan setelah makan bersama dan diskusi yang panjang, mereka sampai pada gagasan aplikasi yang menjadi landasan dari LifeBank, yang diluncurkan pada bulan Desember 2015.
“Pada dasarnya, kami menggunakan platform ini untuk membantu rumah sakit menemukan suplai medis penting, seperti darah, oksigen, dan vaksin, dan kami akan mengirimkan suplai tersebut kepada mereka, dengan menjaganya agar selalu dalam kondisi yang baik selama di perjalanan,” ujar Giwa-Tubosun.
Baca juga: Penghormatan Terakhir untuk Sang Ratu Bollywood Sridevi di Oscar
Sementara itu, sumber yang menjadi pendapatan diperoleh dari biaya pengiriman yang dibebankan ke rumah sakit.
Tim LifeBank menggunakan perpaduan teknologi, data dalam jumlah besar, dan logistik pintar.
“Kami memiliki sekitar 40 bank darah di platform kami,” jelas Giwa-Tubosun.
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR