Hingga kemarin, ia mengaku isu tersebut tidak berdampak pada penjualan telurnya. Harga telur juga masih stabil, tidak terpengaruh.
Baca juga: Agar Tak Bosan, Olah Roti Tawar Jadi Roti Goreng Ayam untuk Sarapan Pagi Ini
Seorang pembeli, Yuli (30), mengaku sedikit khawatir dengan terpaan isu tersebut. Namun ia merasa lega setelah pemerintah menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar.
"Saya kaget juga ada yang bilang ada telur palsu. Makanya kemarin sempat nanya-nanya, ternyata itu nggak benar. Ya lega pastinya. Saya sendiri kan juga jualan nasi uduk kalau pagi. Makanya ada isu tersebut, sempat khawatir juga," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) bersama PD Pasar Jaya dan Food Station, kemarin memberikan klarifikasi mengenai isu telur palsu di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, yang viral di media sosial.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas KPKP DKI Jakarta, Sri Hartati menegaskan bahwa kabar dan video mengenai telur palsu itu tidak benar alias hoaks.
Baca juga: Adik Bungsunya Menikah, Shireen Sungkar Masih Tak Percaya!
Dijelaskannya, begitu video itu viral, pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan uji laboratorium.
Petugas mengambil beberapa telur di Pasar Johar, Jakarta Pusat, dan sejumlah pasar di Jakarta untuk dijadikan sampel.
Sampel itu selanjutnya dikirim ke Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan, Teknologi Peternakan dan Pengujian Mutu hasil Peternakan, di Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Itu kan viral pengaduan tentang telur palsu pada tanggal 14 Maret. Besoknya, tim pengawas dari Dinas KPKP langsung melakukan konfirmasi. Hasil tindak lanjut pemeriksaan secara organoleptik didapat hasil bahwa telur-telur tersebut asli tidak palsu. Sampel telur itu asli, bahkan memiliki kuaitas baik," jelasnya saat memberikan klarifikasi kepada wartawan di Jakgrosir, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (20/3).
Baca juga: 2 Minggu Larikan Diri, Inilah yang Terjadi Selanjutnya pada Pelaku Pembakaran Mantan Istri di Bogor
Menurut Sri, pihaknya melakukan pengujian baik secara fisik maupun kimia genetic.
"Secara fisik telur yang di cek mulai dari berat telur, bentuk telur, keadaan putih telur selaput dan rasanya dalam keadaan normal.
Untuk tes kimia genetic DNA memberikan respon positif artinya gen dari sampel telur itu adalah gen ayam," ujarnya.(*)
Dian Anditya Mutiara / Warta Kota
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR