NOVA.id – Saat ada anggota keluarga yang membutuhkan bantuan kita, apa yang Sahabat NOVA lakukan?
Memberikan bantuan pada keluarga besar tidak dilarang, asal mengetahui sejauh mana bantuan tersebut diberikan.
Bahkan sebaiknya kebiasaan ini harus sudah diketahui sejak pacaran, sehingga bisa meminimalisir masalah saat sudah menikah.
(Baca juga: Sedang Mempertimbangkan Kerja di Rumah? Harus Ada 4 Hal Ini Terlebih Dahulu)
Sementara, keberadaan sosial ekonomi setiap keluarga tidaklah sama.
Tak Hanya Uang
Bantuan yang diminta tidak hanya masalah keuangan, namun bisa dalam bentuk barang atau meminta bantuan referensi dan lain sebagainya.
Hal pertama adalah seperti apa bentuk keperluannya.
Lalu, apakah kebutuhannya penting atau mendesak atau dapat ditunda.
(Baca juga: Mampu Tingkatkan Metabolisme dan Bantu Turunkan Berat Badan, Ternyata Kita Wajib Minum Air Sebanyak Ini dalam Sehari)
Apapun bentuknya, sebaiknya hal ini dibicarakan bersama pasangan melalui komunikasi terbuka.
Diskusi dibutuhkan untuk memutuskan berapa jumlah uang yang perlu diberikan, apakah diberikan langsung tunai atau dalam bentuk cicilan atau diberikan kepada pihak ketiga.
Tujuannya tak lain agar uang tersebut tepat sasaran dan tidak dipergunakan untuk hal lainnya.
Diskusi dengan pasangan diperlukan untuk menghindari salah paham, perasaan tidak dihargai karena tidak diajak bicara, pikiran negatif pada pasangan, agar tidak merasa dibohongi, dan tentu saja untuk menghindari konflik.
(Baca juga: Dikenal sebagai Vokalis Rock, Tantri 'Kotak' Sekarang Berhijab?)
Berikan Alasan
Namun, tentu saja tak semua komunikasi berjalan lancar.
Ada kasus tertentu dimana pasangan tidak kompromi terlebih dahulu sehingga bantuan diberikan tanpa sepengetahuan pasangan lainnya.
Bisa jadi hal ini karena pasangan mencari praktisnya saja atau kurang adanya waktu untuk diskusi.
(Baca juga: Bastian Steel Buka-bukaan Soal Hubunganya Dengan Chelsea Islan, Pernah Pacaran Satu Tahun?)
Bila suatu saat pemberian ini akan diketahui pasangannya dan ia tidak berkenan di hati, tentu akan membuat suasana hubungan mereka tidak nyaman.
Kasus tersebut bisa jadi pengecualian karena situasi tertentu.
Untuk mencegah konflik diharapkan pasangan memberitahukan alasannya, yang penting alasan tersebut dapat masuk akal.
(Baca juga: Warnai Rambut Memang Bikin Semakin Percaya Diri, Tapi Ternyata Efeknya Berbahaya, loh!)
Akan tetapi, jika konflik tidak dapat dihindari, tidak ada salahnya kedua pasangan duduk bersama dan mencari solusinya.
Komitmen yang pernah disepakati bukan harga mati tetapi dapat direvisi terutama ketika menghadapi persoalan dengan situasi yang sifatnya diluar dugaan.
Konflik suami istri ini diharapkan tidak berlarut-larut dan tidak perlu melibatkan anggota keluarga lain terutama tidak melibatkan anak.
(Baca juga: Yummy! Bila Kita Menghindari 6 Kesalahan Ini, Pasti Sajian Salmon Buatan Sendiri Tak Kalah Lezat dengan Menu Restoran)
Mereka harus bersikap bijaksana dan melokalisir persoalan hanya untuk mereka berdua.
Ada beberapa hal yang perlu cermati sebelum memberi bantuan:
1.Melihat kondisi keuangan.
2.Melihat pengeluaran per bulan berdasarkan pos-pos tertentu seperti pengeluaran rumah tangga, biaya pendidikan, asuransi dan lain-lain.
(Baca juga: Ternyata Berjalan 25 Menit Rutin Setiap Hari Bermanfaat Hindarkan Penyakit Ini, Berikut Penjelasannya)
3.Mempelajari karakteristik peminta bantuan apakah memang benar-benar butuh. Atau ada kecenderungan suka meminta. Kalau suka meminta, kita harus berani bersikap tegas untuk tidak membantu.
Nah, yang terpenting adalah selalu mengkomunikasikannya dengan baik pada suami, agar tak menimbulkan masalah ke depannya. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR