(Baca juga: Waspada Saat akan Menitipkan Anak, Jika Tidak Bisa Berakibat Fatal Seperti Kasus Berikut Ini!)
Di Sumbar, daun singkong atau suka juga disebut daun ubi dikenal sebagai sayur yang menjadi konsumsi masyarakat setempat.
Daun ubi yang diolah pun diutamakan yang bagian pucuk, karena memberikan tekstur lembut.
“Untuk quality control tetap ditangani mama Mya (Gusni Haryeti),” ujar Rahmi.
Ibu Gusni (58) selalu hadir di dapur produksi untuk memastikan rendang daun singkong siap dipasarkan. Rendang daun singkong merupakan masakan khas masyarakat setempat.
“Umumnya orang tahu rendang itu khas dengan daging sapi, tapi di sini rendang juga menggunakan bahan dasar daun singkong.”
(Baca juga: Meski Warnanya Terlihat Tak Menarik tapi Kembang Kol Punya Segudang Manfaat untuk Tubuh)
Rendang daun singkong yang sering dikirimkan ibu Mya saat sang anak menimba ilmu di IPB, Jawa Barat.
Kawan-kawan kos Mya jadi pasar pertama yang mencicipi rendang daun singkong kiriman dari kampung.
Berkat masakan khas Sijunjung ini, Mya berhasil mendapatkan penghargaan dalam mata kuliah praktik kewirausahaan.
Rendang daun singkong berhasil menjadi produk bisnis terbaik dalam praktik kewirausahaan tahun 2015.
(Baca juga: Pakai Alat Kontrol Jantung, Kakek Ini Nekat Ikuti Lomba Lari dan Berhasil ke Garis Finish)
“Dari situ dosen pembimbing Mya menyarankan agar produk ini dilanjutkan sebagai identitas bisnis,” tambah Rahmi.
Selama enam bulan penelitian, Mya mendapatkan daun singkong yang pas untuk dikembangkan sebagai produk olahannya.
Berkat packaging yang terbilang baik, rendang daun singkong olahannya bertahan dalam waktu tiga bulan.
Sebenarnya lebih dari tiga bulan, karena waktu kami buka setelah tiga bulan, tetap tidak ada masalah, tetap aman untuk dikonsumsn namun untuk keamanan konsumen, dibatasi tiga bulan sesuai uji.
(Baca juga: Agar Kulit Terawat Sempurna, Ini Aturan yang Benar Soal Pemakaian Lulur, Masih Banyak yang Salah!)
Kembangkan Pasar Baru
Meski saat ini Cuk.bi telah menjangkau sejumlah pasar di tanah air, Mya masih berusaha mengembangkan pasar baru bagi produknya.
Modal untuk biaya promosi masih menjadi kendala ke depan yang akan terus dicarikan solusi.
Bagi Mya, jasa perbankan, termasuk BANK BRI membuat usaha yang dijalaninya itu semakin dekat dengan target pasarnya.
“Karena penjualan Cuk.bi lebih banyak dilakukan secara online, dengan pembayaran via rekening yang sangat memudahkan proses penjualan,” kata Rahmi.
(Baca juga: Jaket Denim Milik Presiden Jokowi Mengundang Perhatian Publik, Ternyata Begini Desain dan Gambar yang Ada di Jaketnya)
Selain didukung modal dan jaringan keuangan yang luas, Mya juga mengandalkan media sosial untuk pengembangan produknya.
“Kami terus berusaha mendapatkan pasar potensial dan menemukan rasa baru untuk mengembangkan produk kami,” pungkas Rahmi.(*)
Erinaldi
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR