“Namun ini bukan insomnia biasa. Aku terus bekerja dan bekerja. Aku mudah marah dan takut mengecewakan orang lain,” tuturnya.
Akhirnya, Mariah mengetahui bahwa kondisinya itu adalah salah satu bagian dari bipolar, yaitu mania.
“Aku hanya memukul-mukul dinding, dan merasa begitu kesepian dan sedih, bahkan merasa bersalah karena tak melakukan apa yang aku perlukan untuk karirku,” tambahnya.
(Baca juga: Mau Punya Rahim Sehat? Coba deh Konsumsi 7 Makanan Bergizi Ini)
NIMH sendiri mengestimasikan setidaknya ada 4,4 persen dewasa di AS mengalami bipolar.
Namun, seperti yang disebutkan dalam laman Women’s Health, penderita bipolar seringkali salah diagnosa sebagai depresi biasa, karena biasanya mereka konsultasi hanya pada kondisi depresi. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR