NOVA.id - Risma Triharini, Wali Kota Surabaya mendadak kembali menuai simpatik dengan aksinya saat pertemuan di Gedung Wanita Kalibokor, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (16/5/2018)
Bukan karena aksinya memberikan semangat kepada korban ledakan bom seperti beberapa waktu lalu.
Sosok pemimpin wanita yang dikenal tegas ini justru bersujud di depan para undangan yang merupakan takmir masjid se-Surabaya seperti yang dilansir dalam Kompas.com.
(Baca juga: Ini Alasan Kristen Stewart Buka Sepatu di Karpet Merah Cannes Festival)
Awalnya, salah seorang takmir dari Masjid Masyitoh Mulyorejo menyampaikan usulannya, "Kenapa undangan ini berbunyi pembinaan takmir. Salah kami sebagai takmir apa?," ungkapnya.
Lelaki takmir masjid bernama Tohir tersebut lantas mengusulkan agar di dalam undangan sebaiknya berbunyi "silaturahmi".
Dalam benak Tohir, kata-kata pembinaan menegaskan ada yang salah dari para takmir sehingga butuh dibina.
(Baca juga: Ternyata Zodiak Ini Paling Tidak Bisa Menerima Kekalahan! Benarkah?)
Namun, ketika Tohir baru saja usai menyampaikan usulan tersebut, tak disangka Risma Triharini langsung berjalan cepat ke arahnya.
Sampai di lorong bangku dekat tempat duduk Tohir, Wali Kota Surabaya tersebut langsung bersujud di hadapan para takmir.
Semua hadirin terdiam dan sontak suasana haru menyelimuti.
(Baca juga: Bikin Iri! Simak Video Rianti Cartwright Bersama Cristiano Ronaldo Ini)
"Saya mohon maaf. Undangannya mendadak," ungkap Risma tulus dengan posisi masih bersujud.
Setelah selesai mengucapkan permohonan maaf kepada para takmir mesjid, Tri Rismaharini kembali naik ke podium.
Risma kembali fokus kepada permasalahan yang menjadi agenda pertemuan tersebut.
(Baca juga: Wah, Sebelum Terkenal Ternyata Para Artis Dunia Ini Sudah Bersahabat!)
Menurutnya, pemerintah perlu mengumpulkan para takmir untuk kebaikan bersama mengingat teror bom yang menyerang Surabaya 2 tahun berturut-turut.
Risma meminta para takmir untuk berperan dalam konteks ceramah di masjid sebagaimana dilansir dalam Suryamalang.tribunnews.com.
Di sisi lain, Tohir merasa menyesal karena ucapannya membuat Wali Kota Surabaya tersebut bersujud kepada para takmir.
(Baca juga: Coba Ajak Suami Bercinta Sebelum Sahur dengan Menggunakan Bantal)
Kepala Dinas Sosial Supomo juga ikut terkejut dengan aksi spontan Risma tersebut.
"Tidak perlu dipersoalkan soal bunyi undangan itu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Pembinaan tak berkonotasi negatif. Tapi penyampaikan pimpinan kepada kita adalah pembinaan," terang Supomo kepada Kompas.com.
Sahabat NOVA, kita doakan saja kejadian teoror bom di Surabaya ini tidak terulang kembali. (*)
Source | : | Kompas.com,Surya Malang |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR